PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

OJK Ingin Rebranding BPR dengan Teknologi



Jakarta (Indonesia),TN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dapat berperan dalam membuka akses keuangan masyarakat. OJK menyatakan pembaruan ulang citra (rebranding) BPR diharap bisa meningkatkan kinerja.

"BPR ini kita harapkan bisa berkontribusi nyata untuk membuka akses keuangan ke seluruh masyarakat karena ada di garis terdepan. Oleh karena itu, tidak bisa dengan cara lain kecuali kita berdayakan BPR ini," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad seperti dilansir dari Antara, Senin (10/7).

Untuk meningkatkan peran BPR, lanjut Muliaman, perlu menggunakan pendekatan yang baru di mana saat ini peran teknologi semakin meningkat dan harapan masyarakat terhadap layanan lembaga keuangan juga semakin tinggi.

Muliaman menuturkan, pihaknya bersama Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia atau Perbarindo sendiri sudah mempersiapkan berbagai inisiatif untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi BPR saat ini.

"Saya kira memang usaha tidak boleh putus dan setiap inisiatif juga belum tentu menjawab tantangan secara tuntas. Oleh karena itu kita coba rebranding lagi BPR, kita tambah lagi konten teknologi di BPR, sehingga dengan demikian BPR semakin bisa menyentuh berbagai lapisan masyarakat dan juga sekaligus memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat," ujar Muliaman.

Menurut Muliaman, aspek kenyamanan dan kemudahan merupakan aspek yang relatif sering dipertanyakan. Untuk suku bunga di BPR sendiri dinilai memang relatif tinggi, namun Muliaman melihat hal tersebut terjadi karena belum ada 'branding' dan kepercayaan yang besar terhadap BPR itu sendiri.

Ia meyakini apabila kepercayaan masyarakat terhadap BPR semakin tumbuh, suku bunga akan menyesuaikan ke arah yang lebih rendah.

"Oleh karena itu, kita tidak boleh terus berhenti mencari jalan keluar karena peran strategis dari BPR itu sendiri yang berada di tengah-tengah masyarakat. Kita ingin BPR bisa lagi masuk pasar melayani pedagang-pedagang di pasar dan masuk ke sektor informal. Makanya, aspek sumber daya manusia dan penerapan prinsip GCG perlu dibenahi," kata Muliaman.

Untuk menjawab permasalahan di industri BPR serta tantangan atas persaingan yang terjadi, OJK sendiri telah melakukan penguatan industri BPR melalui penerbitan rangkaian ketentuan yang memperkuat pengaturan kelembagaan, prudential banking, teknologi informasi, manajemen risiko dan tata kelola (GCG), dan kegiatan usaha yang sesuai dengan kapasitas permodalan BPR, serta kajian pengembangan produk dan layanan serta strategi branding BPR.

"Tantangan yang dihadapi BPR luar biasa. Banyak sekali persaingan datang dari lembaga keuangan, baik besar maupun kecil yang harus direspon oleh BPR," ujar Muliaman. 

#IA-001/gir/cnn indonesia

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza