Tanamo News | Pria asal Rusia yang menciptakan senjata AK-47, Mikhail Kalashnikov, menambah daftar penemu yang menyesali penemuan mereka. Saat meninggal pada 2013, ia masih terbayang-bayang bahwa penemuannya telah digunakan dalm sejumlah teror massal.
Ketika membuat senapan, ia tak pernah berpikir bahwa itu akan menjadi senjata yang paling dipilih oleh geng kriminal, teroris, dan dikatator di seluruh dunia.
Pada tahun-tahun akhir hidupnya, ia mengirim sebuah surat kepada Gereja Ortodoks Rusia dan mengajukan beberapa pertanyaan yang membebani pikirannya.
Ia bertanya-tanya, apakah dirinya sepatutnya menjadi orang yang disalahkan atas jutaan kematian yang ditimbulkan senjata itu selama bertahun-tahun. Ia juga bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan manusia memiliki dorongan dan kapasitas untuk serakah dan agresi.
*idi
0 Komentar