Tanamonews.com | Permasalahan alam, pertanian, perikanan dan lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Barat merupakan hal yang cukup mendapat perhatian dari Komandan Korem 032/Wbr dan terbukti Korem 032/Wbr telah melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut. Dengan adanya upaya Danrem tersebut tentunya mendapat sambutan positif dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang secara geografis sebagian besar wilayahnya adalah pertanian perkebunan dan perikanan serta laut dan danau.
Pada hari Selasa 23 April 2019 Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Barat Bapak Ir. Yosmeri dan Kadis Perikanan dan Pangan Kab Solok Bapak Drh. Kenedy Hamzah, M. Si melaksanakan peninjauan dan pengecekan terhadap kondisi Danau Singkarak.
Korem 032/Wbr bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi dan Kabupaten telah sepakat untuk membangun kerjasama dalam membangun ekosistem Danau Singkarak yang lebih baik untuk Pelestarian berbagai jenis ikan yang ada di dalamnya. Apalagi didalam danau terdapat ikan Bilih yang merupakan ikan yang enak dan khas danau Singkarak dan sangat memiliki nilai jual tinggi.
Untuk itu tentunya ikan ikan tersebut dalam penangkapannya harus sesuai ketentuan dengan tidak mengeksploitasinya secara berlebihan dan menyalahi aturan yang berakibat akan punahnya ikan ikan tersebut.
Rencana kegiatan membangun ekosistem ini dimaksimalkan setelah Danrem dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan melaksanakan peninjauan langsung di beberapa lokasi di Danau Singkarak Kab. Solok Provinsi Sumatera Barat.
Membangun Ekosistem ini dimaksudkan untuk memperbaiki ekosistem kembali danau dan semua kekayaan yang ada didalamnya, sehingga dengan membangun kembali ekosistem diharapkan ikan ikan yang ada di dalam danau akan lebih terjaga dan bisa berkembang dan dilestarikan dengan baik dan masyarakat bisa menikmati hasilnya secara berkesinambungan.
Kadis Perikanan dan Pangan Kab Solok menyampaikan bahwa upaya ini sangat baik untuk kepentingan bersama masyarakat termasuk nelayan.
Sampai dengan saat ini Pemda melalui Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat alat peralatan penangkapan ikan, perahu, jaring ikan yang standar, mesin tempel dan termasuk alat keselamatan.
Upaya lain yang dilakukan yaitu membuat daerah lubuk larangan Reservart seluas 4 hektar di Jorong Tembok Nagari Kec. X Koto Singkarak Kab. Solok dengan maksud Lubuk Larangan tersebut dijadikan sebagai tempat berlindung dan berkembangnya ikan tanpa diganggu oleh nelayan.
Senada dengan hal tersebut Komandan Korem 032/Wbr menyampaikan bahwa kedepan lubuk larangan akan ditambah di beberapa tempat di Danau Singkarak. Dan lubuk larangan tersebut nantinya akan memanfaatkan penggunaan BIOS 44 yang bermanfaat untuk menormalkan air dan akan menambah memudahkan berkembangnya semua jenis ikan yang ada dalam air.
Dengan pemanfaatan BIOS 44 diharapkan akan menambah berkembangnya biota air dan plankton plankton sebagai salah satu sumber makanan ikan. Dalam air dan ikan ikan yang ada didalamnya akan berkembang dengan baik.
Dan tentunya upaya ini juga harus disambut dengan baik oleh masyarakat dan Pemda setempat dan tidak melaksanakan eksploitasi penangkapan ikan dengan tanpa memikirkan efeknya secara jangka panjang, sementara warga di sekitar Danau banyak yang menggantungkan hidupnya dari Danau Singkarak. Tegas Danrem mengakhiri.*in.
0 Komentar