PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Ulama Harus Berperan di Dunia Politik Untuk Kemaslahatan Umat

Solok (Sumbar) - Pada masa jaya kerajaan-kerajaan Islam, peran ulama (Buya/ustad) sangatlah menonjol sebagai bagian dari pejabat elite. Fungsinya yakni memperkokoh kedudukan pemimpin yang duduk di singgasana.  Di Asia Tenggara apalagi Nusantara, hubungan erat raja dan ulama bukanlah hal yang aneh, contohnya di Kerajaan Samudera Pasai.


Tanamonews.com | Gambaran jelas keberadaan ulama di tengah politik kerajaan muncul pada abad 16. Salah satunya Hamzah Fansuri, ulama Melayu Nusantara yang peninggalannya relatif lengkap, mencakup biografi dan karya keislaman. Selain itu, ulama terkemuka yang meninggalkan karya monumental antara lain Shamsuddin al-Sumaterani (1693), Nuruddin ar-Raniri (1658), Abdul Rau’f al-Sinkili (1693), dan Yusuf al-Makassari. Pada abad 18 muncul Abd. Samad al-Falimbani dan Syekh Daud al-Fatani.

Di bidang hukum, ulama memegang peran sentral membuat regulasi dalam menentukan kehidupan keagamaan umat. Pada tugas itu, ulama berkontribusi besar memberi legitimasi pada budaya politik serta bidang lainnya, sebut Buya Mahyuzil Rahmat, S.Ag.

“Karya intelektual para ulama menjadi sumber legitimasi bagi negeri ini. Rakyat tentu berharap, ulama dapat semakin berperan aktif dalam memberikan arahan pada kehidupan umat di berbagai aspek kehidupan, sekaligus memberikan panutan dan keteladanan. Bila ulama memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi serta akhlaqul karimah, maka umat secara keseluruhan tentulah akan menjadi baik”, paparnya.

Sejarah telah menunjukkan, bahwa peranan sentral para ulama melawan penjajahan dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan adalah yang terdepan. Begitu juga ketika penjajah akan kembali lagi, para ulama di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa. “Wajib hukumnya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tentunya akan terlalu banyak jika disebutkan satu per satu”, tutur Buya Mahyuzil.

Dilain Waktu, Sukhrawardi salah seorang pemerhati generasi millennial Kab. Solok kepada media, mengatakan, peranan ulama dalam mengawal perjalanan NKRI sehingga menuju “baldatun thayyibatun wa-rabbun ghafur”, sangatlah besar.

Ulama memiliki tanggung jawab tinggi untuk mengawal perjalanan umat dan negeri ini ke depan, dalam menuju baldatun thayyibatun wa-rabbun ghafur.

Kita jangan terfokus pada pembentukan lapangan pekerjaan saja. Tetapi kita juga harus terfokus pada pembentukan generasi yang cerdas, beriman dan berakhlak. Peran serta ulama untuk memimpin, mengontrol dan memberi masukan positif agar terciptanya generasi yang baik dan bertaqwa, sangat kita harapkan. #Indra.

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza