Tanamonews.com | Jakarta - Direktur Keuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sarwono Sudarto menegaskan bahwa secara operasional perusahaannya mengalami laba sebelum selisih kurs pada triwulan III tahun 2018, sebesar Rp 9,6 triliun.
CELEBES TOP NEWS - Laba tersebut meningkat 13,3 persen dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp 8,5 triliun.
“Dari aspek laba ini, maka keadaan PLN jelas sehat secara cash flow. Sebab yang terpenting itu adalah bagaimana menjaga kesehatan cash flow-nya, dan PLN dalam kondisi yang sehat, ” kata Sarwono Sudarto, di kantornya, Rabu (16/1/2019) sore.
Menurut dia, kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan dan efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan serta adanya kebijakan pemerintah Domestic Market Obligation (DMO) harga batubara.
Dan pada saat yang sama, nilai penjualan tenaga listrik mengalami kenaikan sebesar Rp 12,6 triliun atau 6,93 persen sehingga menjadi Rp 194,4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 181,8 triliun.
Dia menambahkan bahwa jumlah pelanggan pada triwulan III 2018 telah mencapai 70,6 juta atau bertambah 2,5 juta pelanggan dari akhir tahun 2017, sehingga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional dari 95,07 persen pada 31 Desember 2017 menjadi 98,05 persen pada 30 September 2018. Capaian rasio elektrifikasi ini telah melebihi target tahun 2018 yang dipatok sebesar 96,7 persen.
Penulis : Hartono
#Aliansi Jurnalistik Online Indonesia
Tag & Hyperlink : PLN, Laba, Cash Flow
0 Komentar