Solok (Sumbar) - Persoalan memilih pemimpin, kebiasaan orang Minang sangat teguh memegang prinsip, yang dikenal dengan sebutan " Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai ". Berlandasan ini, orang Minang akan memilih pemimpin yang sesuai dengan prinsip tersebut.
Tanamonews.com | Hal ini diungkapkan oleh Datuak Bandaro Putiah, lebih lanjut beliau mengatakan. Adat suatu daerah harus sesuai dengan aturan Syara 'atau Syari'at. Adat tidak boleh bertentangan dengan syara' yang sumbernya adalah Kitab Allah yaitu al-Qur'an. Segala yang diperintah oleh syara ', harus digunakan dalam adat istiadat.
Tak hanya itu, prinsip bagi masyarakat Minang adalah harga diri. Bila harga dirinya terasa dilecehkan maka segala bentuk materi yang ada, tak lagi berharga. “Indak kuniang dek kunyi indak lamak dek santan” maksudnya, jika ingin kuning berilah kunyit, dan ingin enak berilah santan, sebutnya.
Sekarang ini, baleho berbagai nama kandidat, putra terbaik nagari tugu Ayam Balenggek Kabupaten Solok yang terpampang di sepanjang pinggir jalan, setiap sudut keramaian, makin hari makin menarik saja. Masing-masing calon sukses, siap memajukan daerahnya.
Untuk di Sumbar, sosok Hendra Saputra sangat dikenal dengan kepribadian 3T, yaitu “Takah, Tageh dan Tokoh”. Dirinya disebut banyak pihak, merupakan sosok yang sangat layak memimpin Kabupaten Solok di 2020 kedepan. Sebut Datuak Bandaro Putiah, berdering Nagari Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kamis sore, (28/11/19).
Hendra Saputra untuk masyarakat Sumbar, disamping memiliki karakter 3T, kepribadiannya di anggap sangat sesuai dengan prinsip yang mendukung masyarakat Minang (seperti prinsip di atas) terutama di Kab. Solok ini, pungkas Datuak Bandaro Putiah. #Indra.
 Pasangan “Takah, Tageh dan Tokoh”){kind=link}
0 Komentar