Tanamonews | Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) memastikan peningkatan kualitas dan ketersediaan pasokan listrik, sebelum masa depan seperti saat ini menjadi perhatian Pemerintah. Hal ini disampaikan Rida dalam Halalbihalal Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) dan Asosiasi Profesionalis Elektrikal-Mekaninal Indonesia (APEI) yang dilakukan secara virtual, Jumat sore (5/6).
"Pemerintah dan teman-teman di PLN, hari demi hari, prihatin untuk menyediakan pasokan listrik yang tidak cukup, tetapi juga andal. Terlebih PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar-red) masih dijalankan, ada saudara-saudara kita yang sedang mencari bantuan rumah , "ujar Rida pada acara yang diikuti peserta dari AKLI, APEI, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), dan PT PLN (Persero) tersebut.
Untuk meningkatkan sistem pembangkit listrik, lanjut Rida, salah satu terobosan yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Gas Alam Cair (LNG) dalam penyediaan listrik. Selain itu, pemerintah juga fokus meningkatkan sistem ketenagalistrikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), serta pengembangan Kawasan Lintas Batas Negara.
Guna menyediakan layanan di bidang usaha penunjang tenaga kerja tetap di tengah pandemi virus COVID-19, Ditjen Gatrik mengeluarkan beberapa kebijakan baru dengan menggunakan teknologi informasi. Kebijakan baru normal di bidang teknik ketenagalistrikan ini telah ditentukan dalam instalasi tenaga listrik untuk diterbitkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan Uji Kompetensi Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK).
"Meskipun masih ada akibat COVID-19, kami di Ditjen Gatrik terus-menerus meningkatkan kualitas pelayanan. Saat ini kami telah menggunakan teknologi yang semakin mengembangkan dalam hal menerjemahkan SLO dan SKTTK yang dilakukan secara online," Rida menjelaskan.
Dalam kesempatan ini, Rida juga menuturkan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020, semakin menjelaskan garis antara sipil yang berkiblat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan elektrikal mekanikal yang mempromosikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Jadi referensi kita makin jelas teman-teman sebagai pelaksana di lapangan tidak bingung," jelas Rida.
Lebih lanjut, Rida juga aktifkan investasi yang tetap harus dijaga. Ia menekankan pentingnya meningkatkan sinergi dan komunikasi di antara para pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan.
"Walau tidak bertemu langsung, menggunakan gadget. Terkait sekiranya ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau diinput yang perlu disampaikan, kami sangat terbuka demi perbaikan investasi di sektor ketenagalistrikan," Rida mengirimkan.
Mengakhiri sambutannya, Rida mengingatkan menantang protokol kesehatan pemerintah dengan melakukan disiplin yang ketat. "Tolong jaga kesehatan. Baru normal artinya disiplin. Disiplin untuk dirimu sendiri, keluarga, kolega kita di kantor, dan masyarakat. Protokol kesehatan di kantor dan kediaman masing-masing masing-masing," pungkasnya. (Humas Pemprov Sumbar)
0 Komentar