TANAMO NEWS | JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan dua penghargaan atas inovasi untuk kategori individu dan korporasi melalui BPPT Innovation Award (BIA) 2018. Penghargaan ini ditujukan untuk mendorong dan memotivasi para inovator agar lebih meningkatkan karyanya dan bisa menjadi panutan setiap insan teknologi.
"Penganugerahan BPPT Innovation Award tahun ini merupakan lembaran sejarah baru bagi BPPT, karena diberikan untuk pertama kalinya dan untuk melengkapi dua penghargaan sebelumnya, yaitu Penganugerahan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) dan Penganugerahan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA). Setiap tahun BPPT memberikan penghargaan kepada putra/putri terbaik Indonesia yang telah berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara melalui karya nyata, khususnya di bidang teknologi," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapat Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto, Kamis (2/8), saat acara BPPT Innovation Award (BIA) 2018, di Ruang Auditorium Gedung 2 BPPT lt. 3, Jl. MH Thamrin No.8, di Jakarta.
BPPT Innovation Award diberikan untuk dua kategori, yaitu kategori perorangan dan kategori instansi/perusahaan dilakukan melalui seleksi yang cukup ketat. Disamping harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, juga harus melalui beberapa tahapan penilaian dari Dewan Juri yang bersifat independen, kridibel dan kompoten, berasal dari kalangan akademisi dan praktisi.
"Lebih jauh, kata Unggul mengatakan bahwa penganugerahan BPPT Innovation Award Tahun 2018 kategori perorangan diberikan Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT (K) untuk karya nyatanya dibidang inovasi teknologi kesehatan, yang
saat ini menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM dan Ketua Komite Sel Punca dan Rekayasa Jaringan Kementerian Kesehatan RI 2016-2020," ujarnya.
Ismail membuat inovasi dengan menjadikan penanaman sel punca ke dalam jaringan tubuh yang rusak, hancur, maupun hilang akibat kecelakaan atau suatu penyakit guna memulihkan kembali jaringan tubuh tersebut. Sel punca sendiri merupakan sel induk yang dapat memperbanyak diri dengan cukup cepat.
Sementara untuk penganugerahan kategori perusahaan, BPPT Innovation Award diberikan kepada PT. Pindad (Persero) yang telah berhasil mengembangkan di bidang teknologi pertahanan dan keamanan. "Kami ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan BPPT Innovation Award Tahun 2018, semoga penghargaan ini dapat semakin memotivasi dan memicu semangat untuk terus mengembangkan diri dalam menghasilkan karya nyata, kgususnya di bidang teknologi. Dan semoga dengan pemberian BPPT Innovation Award makin memperbanyak tumbuhnya inovasi anak bangsa lainnya," ungkap Unggul.
"Penganugerahan BPPT Innovation Award tahun ini merupakan lembaran sejarah baru bagi BPPT, karena diberikan untuk pertama kalinya dan untuk melengkapi dua penghargaan sebelumnya, yaitu Penganugerahan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) dan Penganugerahan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA). Setiap tahun BPPT memberikan penghargaan kepada putra/putri terbaik Indonesia yang telah berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara melalui karya nyata, khususnya di bidang teknologi," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapat Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto, Kamis (2/8), saat acara BPPT Innovation Award (BIA) 2018, di Ruang Auditorium Gedung 2 BPPT lt. 3, Jl. MH Thamrin No.8, di Jakarta.
BPPT Innovation Award diberikan untuk dua kategori, yaitu kategori perorangan dan kategori instansi/perusahaan dilakukan melalui seleksi yang cukup ketat. Disamping harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, juga harus melalui beberapa tahapan penilaian dari Dewan Juri yang bersifat independen, kridibel dan kompoten, berasal dari kalangan akademisi dan praktisi.
"Lebih jauh, kata Unggul mengatakan bahwa penganugerahan BPPT Innovation Award Tahun 2018 kategori perorangan diberikan Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT (K) untuk karya nyatanya dibidang inovasi teknologi kesehatan, yang
saat ini menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM dan Ketua Komite Sel Punca dan Rekayasa Jaringan Kementerian Kesehatan RI 2016-2020," ujarnya.
Ismail membuat inovasi dengan menjadikan penanaman sel punca ke dalam jaringan tubuh yang rusak, hancur, maupun hilang akibat kecelakaan atau suatu penyakit guna memulihkan kembali jaringan tubuh tersebut. Sel punca sendiri merupakan sel induk yang dapat memperbanyak diri dengan cukup cepat.
Sementara untuk penganugerahan kategori perusahaan, BPPT Innovation Award diberikan kepada PT. Pindad (Persero) yang telah berhasil mengembangkan di bidang teknologi pertahanan dan keamanan. "Kami ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan BPPT Innovation Award Tahun 2018, semoga penghargaan ini dapat semakin memotivasi dan memicu semangat untuk terus mengembangkan diri dalam menghasilkan karya nyata, kgususnya di bidang teknologi. Dan semoga dengan pemberian BPPT Innovation Award makin memperbanyak tumbuhnya inovasi anak bangsa lainnya," ungkap Unggul.
#IA.1*
0 Komentar