PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Diskusi HendRA – MAHyuzil (RAMAH) dilapau Kayu digandrungi Warga Solok

Solok - Memenuhi acara silahturahmi dengan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Solok (Hendra Saputra SH, M.Si dan Buya H. Mahyuzil Rahmat S.Ag) yang disingkat RAMAH, Selasa (15/1/2020).


Tanamonews.com | Tim disambut dengan tutur bahasa lembut oleh RAMAH lalu mengajak kami duduk di lapau kayu, yang cukup besar dan banyak warga. Dalam pembicaraan itu, awalnya kami hanya tujuh orang saja. Namun, setelah sejam lamanya berdiskusi tentang ketuhanan (Allah SWT), tanpa disadari meja kami sudah digandrungi oleh seisi lapau tersebut.

Yang sangat menyenangkan, diskusi kami tidak begitu mendalam membahas seputar “Politik”. Bisa jadi lantaran salah satu pasangan RAMAH adalah seorang Guru/Buya bagi jemaahnya.

Dari hal itu, kami menyimpulkan bahwa ternyata lebih banyak orang orang tertarik membahas konten Ketuhanan jika ketimbang konten Syariat saja, apalagi membahas seputar politik.

Tak terasa empat jam diskusi berjalan, kami seperti dihipnotis oleh konten Ketuhanan yang mampu menggugah kesadaran akan kehidupan. Begitu juga orang orang yang ada di seisi lapau (warung).

Dalam hal ini, pintu masuk dakwah di tengah tengah masyarakat cukup menarik karena tingkat ke imanan ummat masih sangat tinggi, meskipun berada dalam pengaruh budaya sekuler oleh segala macam faktor.

Dituturkan Hendra Saputra, SH, M.Si, kemajuan teknologi mempengaruhi generasi dari berbagai arah. Pengaruhnya telah sedemikian rupa merasuki jiwa. Jika tidak pandai membina jiwa generasi mendatang, dengan menanamkan nilai nilai keimanan dalam nalar pikir dan akal budi mereka. Tentunya mereka bisa masuk dalam pengaruh negatifnya.

“Bila ini terjadi, sudah sepatutnya dilakukan tindakan, agar pintu spiritualitas yang terbuka tidak di isi oleh ajaran lain yang bukan berasal dari ajaran spiritualitas Islam, kata Birokrat Muda Hendra Saputra kepada kami (TIM Target dan KD).

Selanjutnya, Buya Mahyuzil dengan di iringi oleh suasana santai namun cukup mendukung, menerangkan sisi Ketuhanan (Tauhid) dan Tasauf dihadapan kami.

Dikatakan Buya H. Mahyuzil, sesungguhnya amalan lahiriah berupa ibadah mahdhah dan muamalah (aktivitas atau perbuatan yang sudah ditentukan syarat serta rukunnya, dan hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat) tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari plus diramu dengan nilai keutamaan tersebut. Sebab nilai nilai itu senantiasa mengalir dalam hati dan tertuang di setiap gerak, serta perilaku keseharian.

Seorang muslim yang ber-iman“Nalar dan hatinya bersinar, pandangan akal serta pikirannya tajam”.  Akal pikir dan nuraninya dapat berpadu dalam berinteraksi dengan Allah sekaligus sesama manusia.

Ajaran tentang ibadah didasarkan atas kesucian hati yang dipenuhi dengan keikhlasan, cinta serta dibersihkan dari dorongan hawa nafsu, egoisme dan sikap ingin menang sendiri. Agama seseorang tidak sempurna, jika kehangatan spiritualitas yang dimiliki tidak disertai dengan pengalaman ilmiah dan ketajaman nalar, sebut Buya Mahyuzil.

Pentingnya akal bagi iman, ibarat pentingnya mata bagi orang yang sedang berjalan. Hal itu tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu dengan nilai keutamaan tersebut, sebab nilainya juga senantiasa mengalir dalam hati dan tertuang pada setiap gerak serta perilaku keseharian.

Agama seseorang tidak sempurna, jika kehangatan spiritualitas yang dimiliki tidak disertai dengan pengalaman ilmiah dan ketajaman nalar. Pentingnya akal bagi iman, ibarat pentingnya mata bagi orang yang sedang berjalan. Sebut Buya H. Mahyuzil Rahmat mengulang kembali paparannya. Tanpa disadari, pandangan mata kami serasa tak mau berpaling dari kedua Kandidat ini.

Diskusi empat jam, serasa empat menit saja, karena saking menariknya percakapan kami tersebut dengan RAMAH (HendRA – MAHyuzil). Begitu juga orang orang yang ada di seisi lapau, juga merasakan hal yang sama seperti kami.

Alhamdulillah, semenjak pertemuan itulah “Optimisme” kami serasa lahir kembali. Selain itu, budaya Minangkabau sangat identik dengan agama (Islam). Hal ini tidak akan pudar, jika dirawat dengan pemaparan cara dakwah yang lembut dan mudah diterima. (Tim).

Posting Komentar

0 Komentar





Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza