Pakistan - Langkah kongkret terus diupayakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad untuk meningkatkan diversifikasi produk ekspor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Pakistan selama ini masih didominasi komoditas minyak sawit dengan total nilai perdagangan bilateral tahun 2018 sebesar USD 3,1 miliar, surplus Indonesia sebesar USD 1,8 miliar.
Tanamonews.com | "Upaya diversifikasi produk ekspor adalah strategi peningkatan hubungan perdagangan berkesinambungan RI-Pakistan,” ucap Dubes RI Islamabad, Iwan Suyudhie Amri.
KBRI Islamabad menggandeng Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang dipimpinan Jenderal TNI (Purn) DR. Moeldoko untuk mempromosikan sekaligus mendorong produk pertanian Indonesia masuk ke pasar Pakistan. Sebanyak 7 (tujuh) pengusaha UMKM binaan HKTI dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Maluku Utara mengikuti pameran Pakistan Horti Expo, 22-23 Januari 2020 di Kota Lahore.
Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan dengan 17 juta penduduk, dikenal sebagai kota industri, pertanian dan pelajar. Selain Indonesia, pameran juga dihadiri oleh sekitar 12 ribu pengunjung dan beberapa negara lain, yaitu Bahrain, Mesir, Arab Saudi, Qatar, Rusia, Polandia, Tajikistan, Jerman, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, dan Ukraina.
Beberapa produk pertanian Indonesia mampu menarik minat pengunjung, seperti kacang mete, lengkuas, jahe, merica putih, kayu manis, biji pala, kapulaga, tepung kelor, tepung umbi porang, tepung tapioka, biji kopi robusta, rumput laut, cengkeh, teh tong dji. Potensi transaksi selama dua hari pameran mencapai IDR 10 miliar. KBRI Islamabad juga mengundang para importir Pakistan yang menjual produk Indonesia, seperti makanan olahan dari PT. Mayora, PT. Orang Tua, PT. YAHAR, dan Indofood (Indomie).
Delegasi HKTI mengaku puas atas fasilitasi business meeting dengan pelaku usaha Pakistan yang tergabung di Youth Traders Association (YTA). Kedua pihak sepakat melakukan penjajakan bisnis di berbagai sektor khususnya pertanian. “Kami berminat mengimpor Casava (singkong) untuk bahan baku industri biogradable bag (kantung berbahan dasar non plastik) di Lahore”, ujar Presiden YTA, Muneer Ashgar.
Produk lainnya yang menerima pemesanan dari calon importir/distributor Pakistan, yaitu teh kemasan untuk kelas premium Tong Dji.
Ajang pameran ini dimanfaatkan HKTI untuk mengundang para pelaku usaha Pakistan untuk berpartisipasi pada the 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020 di Jakarta Convention Centre (JCC), 12-14 Maret 2020. “Kami akan berkoordinasi lebih lanjut, namun paling tidak akan mereservasi 10 (sepuluh) booth pameran pada ASAFF nanti”, ujar Mr. Tsaqib Rasheed, panitia penyelenggara Horti Expo.
Pameran Horti Expo dibuka oleh Chief Guest Menteri Pertanian Punjab, Malik Noman Ahmad. Chief Guest, didampingi Dubes RI, mengunjungi booth pameran Pavilion Indonesia dan disambut oleh HKTI dan mahasiswa Indonesia di Pakistan.
Pengunjung pameran antusias menghampiri Pavilion Indonesia, ditambah dengan adanya penampilan atraksi silat oleh mahasiswa Indonesia. “Selain memperkenalkan budaya Indonesia kami juga belajar melakukan promosi produk-produk Indonesia di Pakistan,” ucap salah satu mahasiswa. Pengikutsertaan mahasiswa selain untuk memberikan ruang ekspresi bagi mereka, juga sebagai penerjemah bahasa Urdu bagi para exebitor Indonesia untuk memperlancar komunikasi dengan mitra Pakistan.
Pavilion Indonesia selalu disesaki para pengunjung antara lain juga dengan kehadiran para murid dan guru dari padepokan pencak silat Pakistan yang bermarkas di Lahore. (In*)
0 Komentar