PADANG - Gerhana matahari cincin di Sumbar hanya bisa dilihat 9,9 persen. Kakanwil Kemenag Sumbar Hendri mengatakan, gerhana matahari cincin di Sumbar kecil dan terlalu gelap.
Tanamonews | "Kita hanya bisa melihat 9,9 persen. Fenomena gerhana matahari cincin di Sumbar dimulai sekitar pukul 14.03 WIB."
"Puncaknya, sekitar pukul 14.57 WIB, dan berakhir sekitar pukul 15.37 WIB," ungkap Hendri kepada wartawan, Minggu (21/6/2020).
Perlu diketahui, kata Hendri, fenomena gerhana matahari dalam Islam menyimpan makna dan hikmah bagi umat manusia.
Bisa untuk penelitian ilmiah dan memperkuat keimanan sebagai hamba Allah.
Sebagaimana diketahui dalam Islam, tanda-tanda, peringatan tersirat ditetapkan sebagai sunnatullah.
Dalam pandangan Islam, adanya fenomena gerhana hal itu adalah cara Allah SWT menunjukkan kekuasan-Nya kepada umat manusia.
"Allah mengatur alam ini beserta isinya secara baik-baik," ucap Hendri.
Hendri menambahkan, Sumbar serentak melaksanakan salat gerhana baik di masjid raya maupun masjid lainnya yang ada di Sumbar.
Itu sebagai bentuk keyakinan kepada Allah mengikuti sunah rasul menghadapi gerhana melaksanakan salat gerhana, kemudian diikuti khotbah gerhana.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno ikut melaksanakan ibadah Salat Gerhana Matahari di Masjid Raya Sumbar.
Irwan Prayitno mengatakan, gerhana matahari adalah tanda kebesaran dari Allah.
"Salat gerhana menjadi bagian dari spiritualitas yang harus kita seimbangkan dengan berbagai ikhtiar-ikhtiar duniawi yang menjadi profesi dan tugas fungsi kita masing-masing," kata Irwan Prayitno. (1n-hms.sumbar)
0 Komentar