Tanamonews - Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dijadwalkan akan mengunjungi empat negara Asia. Dalam pernyataan pers yang dilakukan Secretary of State/Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, salah satu negara yang akan dikunjungi adalah Indonesia.
"India, Sri Lanka, Maladewa dan Indonesia," tegas Pompeo dari Twitter Departemen of State, Kamis (22/10/2020). Di akun itu juga ditulis keterangan bahwa Mike Pompeo tengah mendiskusikan kunjungannya ke negara-negara tersebut.
Menurutnya kunjungannya akan membahas banyak hal. Namun yang terpenting adalah meyakinkan AS bisa bekerja sama terkait kebebasan navigasi di Indo-Pasifik.
AS dan China tengah bersitegang di Laut China Selatan (LCS). Pasalnya China mengklaim 80% wilayah tersebut dan membuat ketegangan muncul dengan sejumlah negara ASEAN.
Ini membuat AS masuk. Pompeo yakin semua negara bisa bekerja sama untuk menghalau Partai Komunis China.
Pengumuman ini disampaikan sesaat setelah kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Vietnam dan Indonesia. AS dan Jepang tergabung dalam QUAD, dengan India dan Australia yang disebut China 'mini NATO'.
Saat kunjungan ke Jepang dua pekan lalu, Pompeo meminta negara QUAD semakin intens melawan pengaruh China di Asia. Keempatnya juga melakukan kerja sama maritim di Teluk Bengala, pekan ini.
Tolak Masuk Pesawat Intai Maritim AS
Sebelumnya, pemerintah Indonesia disebut menolak masuk pesawat intai maritim AS, P-8 Poseidon. Sejak Juli hingga Agustus, menurut Reuters, AS mengirimkan permintaan khusus agar pesawat jenis Boeing 737 series itu bisa mendarat dan mengisi bahan bakar.
Permintaan AS itu sebenarnya mengejutkan pemerintah Indonesia. Karena kebijakan luar negeri bebas aktif, Indonesia tidak mengizinkan militer asing beroperasi.
Penolakan langsung diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya pendekatan, disebut sumber media itu, dilakukan ke Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri.
P-8 Poseidon sendiri adalah pesawat jet yang penting dalam mengawasi aktivitas China di Laut China Selatan (LCS). AS baru-baru ini menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia untuk mengoperasikan penerbangan P-8 di atas LSC. (*)
0 Komentar