PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Solusi Mengurangi Jerat Rentenir di Tanah Minang

 "Rahasia Rentenir dan Hilangnyo Raso Pareso di Nagari Minang"

M jamil Labai Sampono

Tanamonews | Akhir akhir ini, viral di media sosial ketika Bupati tanahdatar menceritakan dihadapan OPD-nya tentang temuannya dan nasib seorang ibu miskin yang di dera hutang dari rentenir. 

Sampai Bupati meneteskan airmatanya karena kepiluannnya terhadap rakyatnya, yang "dililit hutang."

Yang Mana kita tahu, jika utang para rentenir tidak terbayar maka bunganya akan menumpuk dan berlipat. Dan kalau tidak juga terbayar, biasanya algojo rentenir mendatangi nasabahnya.

Bahkan dia tak segan membentak, menghardik anak kamanakan kita yang dililit utang tadi dikeramaian tanpa denga perasaan/raso (karena algojo umumnya bukan orang minang).

Kita lihat dipasar pasar taradisional di Tanah datar, nyaris hampir 100 % pasar dikuasai oleh bank Berjalan nini. Denga strategi memberi kemudahan peminjaman tanpa syarat. Hitungan waktu dana cair. 

Sehingga terasa enak, tapi setelah lama baru nasabah mulai mengeluh (karena ini, adalah uang panas/pitih angek). baca buku dan artikel berkaitan dengan bahaya ribba.

Dalam fikih, Itu rahasianya ketika islam melarang riba karena dampak dan dosanya sangat menggurita dan diakhirat pasti neraka.

Kenapa mereka terjerat rentenir..?

Inilah barangkali yg perlu kita analisa denga logika dan syarak mangato, kalau memang tanah datar ikonnya ABS SBK di Minang ini.

1. Hilangnya raso badunsanak. 

Urang awak lah mulai sibuk jo dirinyo tanpa memikirkan nasib tetangga dan dunsanaknyo. Hidup nafsi nafsi dan hilangya tipa selera. 

2. Pacah dan ramuak. 

Nyaris disetiap nagari ado sangketo yang indak salasai sampai kini, dan ketidak mampuan pelaku adat menyelsaikannya. Akibatnya banyak kasumat dendam yg dipendam dan lari dari kampuang.

3. Tertumpuknya uang di masjid dan surau. 

Kita melihat masjid bertingkat, mengkilat dan saldo yg berlipat. Tapi disekeliling masjid banyak yg tak makan. Anaknya putus sekolah untuk kadimakan susah. Disinilah rentenir memanfatkan kesempatan. Apalagi mereka yang yatim dan piatu.

4. Tak adonya wadah dan lembaga sosial bagi masyarakat di nagari.

Di nagari ado namonyo limbago ampek jinih dan jinih nan ampek (Salah satunya adalah "Manti yang berfungsi sebgai bandaharo nagari"). 

Kalaulah limbago iko diberdayakan semua perseolan nagari akan berangsur selesai. Penulis, Muhammad Jamil S.Ag Labai sampono adalah Pegiat Adat penguatan ABS SBK Kota Padang panjang.


Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza