PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Dinding Tadia Museum Istana Basa Pagaruyung, Simbol Figur Seorang Wanita Di Minangkabau

TANAMONEWS.COM, TANAHDATAR - Istano Basa Pagaruyung adalah objek wisata terkenal yang berada  di Kabupaten Tanah Datar. Di  Istano Basa Pagaruyung tedapati dari 3 lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong.  Jika Diperhatikan dari segi arsitekturnya bangunan Istano Basa Pagaruyung mempunyai ciri tersendiri dibandingkan dengan bangunan Rumah Gadang yang terdapat di Minangkabau. 

Keunikann yang dimiliki bangunan istana basa pagaruyung memiliki makna tersirat. Istano Basa Pagaruyung dilengkapi dengan bangunan penunjang seperti  surau, Tabuah Larangan, Rangkiang Patah Sambilan, Tanjuang Mamutuih dan Pincuran Tujuah. Istano Basa Pagaruyuang yang  sebenarnya berlokasi 2 km dari  Replika Istana yang  sekarang.

Istano Basa Pagaruyung yang dibangun ulang setelah kebakaran pada tahun 2007, replika bangunan istana basa pagaruyung sama persis bentuk bangunannya dengan Istano Basa Pagaruyung sebelum terbakar,  yang membedakan hanya  posisi bangunan yang terletak dibelakang lebih kurang 40 meter. Begitupun  fasilitas dan interior  lainnya yang dibuat seperti  bangunan  yang lama.

Salah satu keunikanyang terdapat di istana basa pagaruyung adalah dinding istana yang  terdapat banyak  ukiran. Disetiap sisi bangunan istana basa pagaruyung memiliki motif atau ukiran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. 

Dinding depan istana basa pagaruyung  meliputi  bagian depan dan samping bangunan yang berbentuk ukiran kayu. Dinding Kayu  melambangkan fungsi  Adat dan Agama yang merupakan pedoman, standar dan filter bagi masyarakat untuk berprilaku sekaligus sarana bermasyarakat dalam lingkungan.

Ukiran melambangkan  kebudayaan hasil dari pemikiran dan peradaban yang digunakan sebagai media untuk tampil menarik perhatian orang dekat dan jauh agar datang berkunjung. Dinding depan Istano basa pagaruyung dipenuhi  dengan berbagai ukiran.

Dinding belakang museum istana basa pagaruyung terbuat dari bambu, bambu tersebut  terdiri dari dua lapis yaitu dinding tadia dan dinding sasak. Kedua dinding tersebut  adalah pelindung bagi orang yang menempatii rumah dan isinya.

Yang pertama adalah Dinding Tadia.  Dinding tadia merupakan  dinding bagin dalam yang dibuat dari bambu, dinding tersebut  melambangkan figur seorang wanita sebagai seorang ibu, pendidik utama, suri tauladan, dan selanjutnya memotivasi anggota keluarga agar maju dan membuat perubahan demi masa depan keluarga.

Yang kedua Dinding Sasak. Diding Sasak menyimbolkan semua potensi dan fasilitas  sebuah kaum. seperti yang di gambarkan oleh ukiran kayu yang memenuhi dinding depan istana basa pagaruyung.

Dinding  Sasak juga menyimbolkan peran dan  partisipasi  semua pihak mulai dari usia  paling kecil sampai usia tertua.  termasuk penghulu beserta staf dari pihak ibu dalam berbagai peran.  Secara keseluruhan dinding sasak di istana basa pagaruyung  menggambarkan  semua potensi yang berada di wilayah adat dan budaya Minangkabau. (Nasriadi)

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza