TANAMONEWS - TANAHDATAR, SUMBAR | Istana Basa Pagarung saat ini telah menjadi objek wisata kebudayaan. Dan sekarang menjadi tempat menyimpan beragam peninggalan - peninggalan kerajaan yang juga sekali gus mencerminkan tentang kehidupan dan kebudayaan orang Minangkabau.
Tabuah Larangan (Doc. Foto Nasriadi Wartawan Tanamonews) |
Kebudayaan adat orang Minangkabau terkenal dengan suatu Pepatah yaitu Alam Takambang jadi guru yang berarti (belajar itu tidak hanya kepada guru namun belajar bisa dari adat dan alam ). jadi musium ini telah menjadi bukti salah satu dari alam takambang jadi guru.
Yang mana di musium ini kita bisa lebih mengetahui mengenai budaya orang minang melalui benda - benda Musium yang semuanya adalah cerminan dari kehidupan orang Minangkabau.
Musium yang berdiri saat ini dahulunya adalah istana kerajaan minangkabau yang menjadi pusat pemerintahan. Bangunan musiam yang terdapat saat ini adalah replika dari bangunan asliya dikarenakan sudah berberapa kali dilakukan pembangun ulang lantaran mengalami kebakaran.
Musium ini memiliki bangunan yang sangat indah, unik dan menarik untuk diketahui, beragam makna makna sejarah mulai dari arsitektur bangunanya hingga kepada benda benda peninggalan kerajaaan yang berada di musium ini.
Di sekian banyak benda yang bisa kita temui di sini salah satunya yaitu terdapat sebuah alat penyampaian informasi kerajaan yang bisa kita jumpai di lantai satu musium yang berada di sisi sebelah kiri singgasana keraajaaan, yang dinamakan Gong Gayo. Gong gayo memiliki dua buah sisi yang masing - masing sisi berfungsi sebagai sarana penyampaian Informasi yang terjadi di dalam istana baik itu kabar duka ataupun kabar bahagia.
Gong Gayo (Doc. Foto Nasriadi Wartawan Tanamonews) |
Gong gayo di zaman Kerajaan Minangkabau digunakan dengan cara dipukul, Dan bunyi yang dihasilkan akan memberikan kabar kepada orang di luar istana tentang suatu informasi penting. Tidak hanya di dalam istana namun di luar istana juga terdapat benda yang di gunakan juga sebagai alat penyampaian informasi.
Benda tersebut disebut dengan istilah Tabuah Larangan yang terdiri dari dua buah benda yang masing - masing dari benda tersebut memiliki nama yang berbeda dan juga fungsi yang berbeda. Diketahui nama dari dua tabuah tersebut yaitu Tabuah Mambang di awan dan tabuah manggaga di bumi.
Tabuah Mambang di Awan berfungsi yaitu sebagai sarana penyampaian kabar bahagia. Dan Tabuah Manggaga di Bumi di fungsikan sebagai penyampaian kabar duka.
Jadi kerajaan Minangkabau di zaman dulu juga telah lebih dahulu mempunyai alat yang berfungsi sebagai alat Penyampaian Informasi yang kalau di zaman sekarang disebut dengan media. (Nasriadi)
0 Komentar