Agam, Tanamo News - Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Komisi IX DPR RI, menggelar Sosialisasi gerakan masyarakat sehat (Germas) dalam penanggulangan Stunting, di Kabupaten Agam, Sabtu 6/9.
Sosialisasi yang dipusatkan di aula SMKN 1 Tanjung Raya Tersebut, bertujuan untuk mengajak masyarakat melakukan Germas serta memberikan informasi terkait penanggulangan Stunting.
Camat Tanjung Raya, Alfian memaparkan, bahwa 2,5 tahun pandemi covid 19, kondisi saat ini sudah melandai dan kita memasuki masa new normal.
"Secara umum, kasus covid 19 di Tanjung Raya sudah 0. Dengan harapan kesehatan masyarakat kembali seperti sebelum pandemi. Germas merupakan gerakan yang dipelopori oleh Presiden RI, Hidup sehat diharapkan dapat menjadi budaya dengan meninggalkan prilaku dan kebiasaan yang tidak sehat".
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Hendri Rusdian menuturkan, Pandemi covid di agam sejak 4 bulan terakhir terkendali, meskipun telah memasuki era new normal dan pandemi belum dicabut, kita tetap menerapkan protokol kesehatan.
Prevalensi stunting di Agam sudah mengalami penurunan yang signifikan dimana saat ini berada pada prevalensi rendah dibawah 20 persen yakni 19,1 persen.
"Ini berdasarkan hasil survei maupun riset kesehatan dasar pada 2018 stunting Agam 30,0 persen, hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2019 stunting turun menjadi 26,64 persen, Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada 2020 angka stunting berada pada angka 10,90 persen dan SSGI pada 2021 menjadi 19,1 persen," katanya.
Anggota DPRD Kab.Agam, Almahadi menyampaikan, meskipun kondisi vid19 sudah melandai, dengan adanya program hari ini dapat memberi wawasan bagi kita, bagaimana melaksanakan hidup sehat pasca pandemi, sehingga masyarakat terhindar dari ancaman virus.
Sosialisasi Germas protokol kesehatan dan vaksinasi covid 19, dibuka langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI. Ade Rezki Pratama mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat.
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), sesuai dengan Inpres 1 Tahun 2017, yaitu Deteksi dini faktor resiko (check up kesehatan lengkap), Membiasakan aktivitas fisik (olahraga ringan dilakukan selama 30 menit setiap hari), kosumsi pangan sehat (konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan buah dan sayur serta galakkan sarapan pagi), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta Edukasi perilaku sehat.
Covid 19 saat ini memang belum selesai, dari data situasi covid 19 di Indonesia, bulan April 2022, lebih 6 juta rakyat Indonesia yang terkonfirmasi covid 19, baik bergejala tinggi, sedang, maupun ringan. Untuk mengantisipasi hal itu, Legislator RI dari Fraksi Partai Gerindra mengajak masyarakat menerapkan gerakan hidup sehat.
Pencapaian Vaksinasi atau imunisasi covid 19 sudah mulai banyak. Meskipun sebelumnya, banyak informasi dan berita hoax di media sosial, yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat akan manfaat vaksin.
Imunisasi vaksin covid 19 juga perlu dalam kebutuhan sehari hari, seperti untuk persyaratan kesehatan bagi jamaah haji. Berita dan informasi yang salah membuat masyarakat enggan untuk di vaksin. Padahal dosis yang akan disuntikkan sudah melewati uji kesehatan, tutur Politikus muda itu.
Ade menambahkan, Stunting pada hari ini menjadi salah satu persoalan yang prioritas, karena akan menjadi masalah besar bagi kita diwaktu yang akan datang. Dibutuhkan kerjasama semua pihak, bagaimana cara kita menurunkan angka stunting agar kembali 0.
Nindya Savitri selaku narasumber dari Adminkes ahli muda Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan lanjut usia, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemekes Republik Indonesia, menguatkan bahwa stunting perlu untuk perhatikan karena ini adalah masalah yang serius. Stunting merupakan satu titik masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan pangan/gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Sehingga antara asupan pangan/gizi dengan kesehatan harus seimbang. kurangnya gizi dan keterlambatan pertumbuhan menyebabkan kekerdilan fisik pada balita.
Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. 8 juta anak Indonesia mengalami pertumbuhan tidak maksimal, 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting atau kerdil. Mari kita bersama-sama mendukung dan melaksanakan program GERMAS sehingga stunting khususnya di Kabupaten Agam dapat berkurang dan masyarakat sehat, tuturnya. (dina)
0 Komentar