Agam, Tanamo News - Anggota komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, menghimbau masyarakat untuk selektif memilih produk makanan, obat dan kosmetik sebelum digunakan. Pasalnya, makanan yang mengandung zat berbahaya tidak hanya menganggu kesehatan namun juga dapat menurunkan IQ,
Hal itu disampaikan Legislator RI saat menghadiri kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Bersama BBPOM di Padang, di aula SMAN 1 Banuhampu, Minggu 20/11.
World Population Review beberapa waktu lalu kembali merilis negara-negara dengan peringkat IQ tertinggi di dunia. Indonesia berada di peringkat ke-130 di dunia dan menjadi urutan ke-10 di Asia Tenggara dengan skor IQ 78,49. Angka ini sama dengan yang didapatkan Papua Nugini dan Timor Leste.
IQ seseorang dapat menurun akibat beberapa jenis makanan. Oleh sebab itu, pola makan yang sehat adalah hal yang krusial bagi setiap orang. Masih banyak pr kita mencerdaskan anak bangsa, untuk itu dibutuhkan usaha untuk mengejar ketertinggalan itu, tutur Ade.
K.I.E yang digelar BBPOM di Padang, diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih dan mengosumsi makanan.
Dalam paparannya, Kepala Balai Besar POM di Padang menjelaskan, kegiatan sosialisasi bersama mitra kerja Anggota komisi IX DPR RI, salah satu upaya BBPOM untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam mengawasi produk obat dan makanan.
Sistem pengawasan Obat dan Makanan yang diselenggarakan oleh BPOM merupakan suatu proses yang komprehensif, mencakup pengawasan pre-market dan post-market.
Sistem itu terdiri dari, standardisasi yang merupakan fungsi penyusunan standar, regulasi, dan kebijakan terkait dengan pengawasan Obat dan Makanan. Penilaian (pre-market evaluation) yang merupakan evaluasi produk sebelum memperoleh nomor izin edar dan akhirnya dapat diproduksi dan diedarkan kepada konsumen.
Selanjutnya, BBPOM juga melakukan Pengawasan setelah beredar (post-market control), Pengujian laboratorium, serta Penegakan hukum di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Penegakan hukum didasarkan pada bukti hasil pengujian, pemeriksaan, maupun investigasi awal.
Proses penegakan hukum sampai dengan projusticia dapat berakhir dengan pemberian sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan. Jika pelanggaran masuk pada ranah pidana, maka terhadap pelanggaran Obat dan Makanan dapat diproses secara hukum pidana, ungkap Kepala BBPOM di Padang.
Peserta K.I.E juga mendapatkan informasi dari kepala Loka Pom di Kota Payakumbuh, Iswadi, S.Farm., Apt. Terkait Keamanan Pangan, yaitu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Iswadi juga menyampaikan bahan berbahaya yang biasa yang disalahgunakan pada Kosmetik, seperti Hidroquinon, Asam Retinoat, Rhodamin B dan Merkuri.
Sekarang ini, orang tidak lagi membeli kosmetik ke kedai kedai, produk bisa dibeli dengan c.o.d, banyak diantara kita termakan iklan dan label, namun karena tidak teliti banyak barang yang dibeli tidak mengantongi izin dari bbpom, imbuhnya.
Kepala loka Pom juga memaparkan terkait Obat tradisional, adalah salah satu budaya bangsa yang patut dilestarikan. Namun saat ini banyak obat tradisional yang instan,
Obat tradisional harus berasal dari alam, tapi untuk mendapatkan efek instan banyak pelaku usaha nakal yang memasukkan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, sebelum membeli makanan, obat dan kosmetik lakukan Cek Klik.
Salah satu obat tradisional yang banyak digunakan salah satunya obat pelangsing, jika tidak hati hati maka akan merusak pencernaan. Loka Pom juga memiliki tugas pendampingan terhadap UMKM. (dina)
0 Komentar