Yogyakarta, Tanamo News,- SMA.N 1 Banuhampu sejak awal tahun 2022 mulai meimplementasikan kurikulum merdeka. Untuk memaksimalkan hal tersebut, Sman 1 Banuhampu melakukan studi tiru ke Sman 1 Wonosari, Gunungkidul Yogyakarta.
Kepala Sman 1 Banuhampu drs. Aris Supardi menyampaikan, Sman 1 Banuhampu merupakan sma paling bungsu di Kabupaten agam yang berdiri 2005 lalu. Saat ini Jumlah siswa berjumlah 821 dengan 24 rombel.
Studi tiru ini dilakukan karena kami menilai Sman 1 Wonosari memiliki banyak prestasi, diantaranya memiliki perpustakaan yang telah meraih peringkat terbaik nasional pada tahun 2018 lalu.
Sman 1 Wonosari juga sekolah penggerak dan merupakan sekolah yang meraih posisi 44 pada Top 1000 sekolah terbaik berdasar nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN yang di umumkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Studi tiru diikuti oleh Kepala sekolah, wakil kepala bidang humas, Mukhlis. Dua orang Guru penggerak, Else miranda dan Tri handayani yang juga merupakan kepala perpustakaan Sman 1 Banuhampu, kepala tata usaha, Muhammad Arif dan seorang guru senior Edi Mukhiar.
Disamping itu lanjut Aris, studi tiru kali ini juga diikuti empat orang pengurus komite Sman 1 Banuhampu yang diketuai oleh Fardinal. Aris Supardi berharap, ilmu dan informasi yang diperoleh di Sman 1 Wonosari bisa diterapkan di sman 1 Banuhampu.
Kepala Sman 1 Wonosari, Muhammad Taufiq Salyono, mengucapkan selamat datang kepada Sman 1 Banuhampu yang melakukan studi tiru ke sekolah kami. Saat ini Sman 1 Wonosari sedang mempersiapkan akreditasi ulang perpustakaan. Saat ini sedang dilakukan Stock opname atau pemeriksaan koleksi perpustakaan secara menyeluruh apakah koleksi itu masih sesuai dengan catatan yang dimiliki.
SMA 1 Wonosari merupakan satu satunya sekolah rujukan di Gunungkidul dan menjadi sekolah penggerak sejak tahun 2021 bersama dengan enam sekolah lainnya.
Kepala SMA.N 1 Wonosari, Muhammad Taufiq Salyono, mengucapkan selamat datang kepada Sman 1 Banuhampu yang melakukan studi tiru ke sekolah kami. Saat ini SMA.N 1 Wonosari sedang mempersiapkan akreditasi ulang perpustakaan. Saat ini sedang dilakukan Stock opname atau pemeriksaan koleksi perpustakaan secara menyeluruh apakah koleksi itu masih sesuai dengan catatan yang dimiliki.
SMA 1 Wonosari merupakan satu satunya sekolah rujukan di Gunungkidul dan menjadi sekolah penggerak sejak tahun 2021 bersama dengan enam sekolah lainnya.
Sekolah ini merupakan sekolah menengah atas negeri tertua di Kabupaten Gunungkidul yang mengantongi berbagai prestasi, salah satunya meraih peringkat terbaik nasional lomba perpustakaan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional 2018 lalu.
Perpustakaan Sman 1 Wonosari meraih juara 1 lomba perpustakaan tingkat nasional. Perwakilan dari DIY ini mampu menyingkirkan 15 perpustakaan sekolah dari berbagai provinsi di Indonesia yang lolos sebagai finaslis.
Muhammad Taufiq Salyono menambahkan, Sman 1 Wonosari sudah tidak memberlakukan lagi iuran komite, karena tingginya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan gratis. Tidak adanya iuran tersebut, sekolah terkendala dalam mengembangkan Inovasi baru.
Pada kesempatan itu, rombongan studi tiru Sman 1 Banuhampu mendapatkan informasi dari Aris Feriyanto, S.Pd. (Waka Kurikulum) terkait materi Kurikulum Merdeka. Dan dari Agnita Nunung Nugroho Wulanadji, S.Si., M.Sc. (Guru Biologi) yang menyampaiman materi terkait Pengelolaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Waka bidang Humas, Mukhlis,M.Pd. menyampaikan, studi tiru ke SMA Negeri 1 Wonosari sangat besar manfaatnya, karena sekolah ini merupakan sekolah unggul di berbagai bidang. "Secara geografis, "input" siswa, dan regulasi pemerintahan hampir sama".
SMA N.1 Wonosari lanjut Mukhlis, terletak di Kabupaten Gunung Kidul berada di lereng Gunung Kidul, sama persis dengan SMA.N 1 Banuhampu yang juga terletak di lereng gunung Singgalang. Namun, "Proses" yang dilaksanakan di sekolah ini menjadikan "out put" atau lulusannya mayoritas diterima di Perguruan Tinggi Negeri. "Ini patut di tiru"
Else Miranda sebagai salah satu guru penggerak di Sman 1 Banuhampu menambahkan, studi tiru ini sangat bermanfaat, kami mendapatkan pencerahan pelaksanaan teknis implementasi Kurikulum Merdeka dengan strategi jitu yang telah di ujicobakan pada 2 tahun pertama oleh sekolah ini.
Sman 1 Banuhampu memiliki delapan guru penggerak dari 64 guru yang ada. Informasi yang diberikan akan dijadikan bahan acuan demi suksesnya kami sebagai sekolah penggerak.
Ketua Komite Sman 1 Banuhampu, Fardinal Meapresiasi kegiatan studi tiru ini, ilmu yang diberikan sangat bermanfaat. Strategi Sman 1 Wonosari sebagai sekolah penggerak akan kami sampaikan kembali kepada orang tua siswa. Setelah mendapatkan informasi di ruang perpustakaan pembantu (pustu). Rombongan Sman 1 Banuhampu juga diizinkan meninjau lingkungan sekolah. (Dina)
0 Komentar