PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Pernikahan Dini Penyebab Stunting, Ade Rezki Pratama; Ini Perlu disikapi Bersama

Tanamonews.com - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ade Rezki Pratama menggelar kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dan Program Bangga Kencana Bersama mitra kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat, di UPTD SD Negeri 01 Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuh Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (22/7/2023).

Legislator RI dari Dapil Sumatra Barat (Sumbar) 2 tersebut mensosialisikan tentang pencegahan dan percepatan penanganan stunting. Menurut sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan oleh peneliti Richard Lynn dan David Becker di Ulster Institute, skor IQ rata-rata penduduk Indonesia sebesar 78,49. Ini menempatkan Indonesia berada di peringkat kedua terendah di Asia Tenggara yaitu peringkat ke 10 dari 11 negara di Asia.

Ade memaparkan, Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah saat ini karena dampak negatifnya yang begitu serius. Penderita stunting tidak hanya akan mengalami gagal tumbuh dengan daya tahan tubuh yang begitu buruk sehingga sering sakit-sakitan, namun juga memiliki IQ yang rendah.

Lebih lanjut Ade mengatakan, anak-anak stunting menjadi sangat penting untuk diatasi untuk menghadirkan generasi muda Indonesia yang sehat dan cerdas. Ade Rezki juga menyatakan, komitmen pemerintah saat ini adalah menempatkan stunting sebagai musuh yang harus dikalahkan. “Stunting ini efeknya tidak hanya sekarang, tetapi dalam jangka panjang, seperti menghambat pertumbuhan syaraf, kognitif, motorik, bahasa, resiko obesitas, gangguan psikis, reproduksi dan produktivitas,” ulas Ade.

Dirinya menegaskan, masalah stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan, kematian dan hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental. Berdasarkan keterangan Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten 50 Kota, Yenni Irmandriani, kasus stunting di Kecamatan Situjuah Limo Nagari cukup tinggi.

“Sampai saat ini kasus stunting di Kecamatan Situjuah Limo Nagari berjumlah 106 orang, diantaranya tercatat 37 anak stunting di Nagari Situjuah Gadang, penanganan dan pencegahan kasus stunting ini harus terus dilakukan,” ungkap Ade Rizki.

“Melalui kegiatan sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra kerja BKKBN Provinsi Sumatera Barat ini diharapkan angka stunting di Kecamatan Situjuah Limo Nagari berjumlah 106 orang dan 37 orang diantaranya ada di Nagari Situjuh Banda Dalam, dapat ditekan,” pungkasnya. 

Lebih lanjut, Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang diwakili Ketua Tim Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN, Nurbaiti Djabang menjelaskan, Stunting umumnya terjadi pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (dari masa anak dalam kandungan hingga berusia dua tahun). Kekurangan gizi yang lama inilah yang akhirnya mengganggu kecerdasan penderitanya. Selain pemenuhan gizi anak, langkah pencegahan stunting perlu dilakukan pemantauan tumbuh kembang anak di fasilitas kesehatan yang dilakukan secara berkala.

Pemantauan ini dapat membantu mengetahui status gizi anak dari pengukuran tinggi badan, berat badan, dan ukuran lingkar kepala yang rutin dilakukan. Dari situ,  anak yang berpotensi terkena gizi buruk dapat dideteksi dini, sehingga lebih mungkin untuk diatasi dan tidak merembet hingga ke masalah stunting dan penurunan IQ saat ia dewasa. (Dina)

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza