Tanamonews.com, Pesisir Selatan — Festival Langkisau Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tahun 2025, resmi dibuka oleh Bupati Hendrajoni di panggung utama kawasan wisata Pantai Carocok Painan. Pembukaan ini berlangsung meriah dan disambut antusias oleh masyarakat, Senin (14/4).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI Komisi VIII, Lisda Hendrajoni yang juga Ketua TP-PKK Pessel, Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim beserta istri, Ny Oktarina Risnaldi, Ketua DPRD Pessel Darmansyah, Sekretaris Daerah Mawardi Roska, serta jajaran pejabat eselon II dan III Pemkab Pessel.
Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Suhendri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin, unsur Forkopimda, para ninik mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, dan pelaku seni budaya daerah.
Festival Langkisau tahun ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten (HJK) Pesisir Selatan ke-77. Event ini kembali digelar setelah sempat vakum selama beberapa tahun.
Rangkaian pembukaan diawali dengan atraksi pawai budaya dari 15 kecamatan. Pawai dimulai dari halaman kantor Bupati Pessel dan berakhir di panggung utama Pantai Carocok Painan.
Usai pawai budaya, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi makan bajamba, tradisi khas masyarakat Minangkabau yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan.
Dalam sambutannya, Bupati Hendrajoni menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya Festival Langkisau tahun ini.
“Kita bersyukur kepada Allah SWT karena Festival Langkisau 2025 dapat digelar kembali dengan semarak. Ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga upaya pelestarian budaya dan pemberdayaan potensi lokal,” ujar Hendrajoni.
Ia berharap festival tahunan ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara ke Pesisir Selatan.
“Festival ini adalah manifestasi semangat gotong royong dan jati diri daerah. Kita ingin menunjukkan bahwa Pesisir Selatan kaya akan budaya dan alam yang indah,” katanya.
Festival Langkisau 2025 mengusung tema kolaborasi seni, budaya, olahraga tradisional, dan partisipasi UMKM.
Menurut Bupati, kegiatan ini diharapkan menjadi magnet wisata dan pemantik semangat pembangunan daerah.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita ingin membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sempat lesu selama pandemi,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, Suhendri, mengatakan Festival Langkisau tahun ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pariwisata bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel.
“Festival ini menampilkan pawai budaya, festival babiola, tari tradisional, dan lomba selaju sampan. Semua dipusatkan di kawasan wisata Pantai Carocok Painan hingga 19 April 2025,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Festival Babiola diluncurkan sebagai bagian dari program edukatif.
Kesenian ini akan dijadikan kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah yang ada di Pesisir Selatan.
Suhendri berharap langkah tersebut menjadi awal lahirnya generasi muda yang cinta budaya dan bangga menjadi anak nagari.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Salim Muhaimin, menyatakan festival ini juga sebagai ajang penguatan seni dan budaya lokal.
“Kita ingin menginventarisasi kekayaan budaya yang ada di nagari, kecamatan, dan kabupaten. Festival ini juga jadi ajang pembinaan generasi muda,” ungkapnya.
Menurutnya, keterlibatan pelaku seni dalam kegiatan ini menjadi sarana hiburan sekaligus wadah kreativitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita harapkan festival ini bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga tuntunan untuk melestarikan budaya daerah,” tambah Salim.
Festival Langkisau yang telah diagendakan sejak 2003 ini diharapkan terus berlanjut dan berkembang menjadi event berskala nasional, bahkan internasional.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus berkomitmen untuk mendukung event-event budaya sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan. “Tanpa sinergi semua pihak, kebangkitan pariwisata tidak mungkin terjadi.
Mari kita jadikan Festival Langkisau ini sebagai momentum untuk menampilkan potensi lokal dan semangat kemajuan daerah,” ucapnya lagi. (Webtorial)
0 Komentar