Tanamonews.com, Dharmasraya - Dalam rangka menciptakan Sistem pendidikan yang lebih adil dan berdampak luas terhadap pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan SDM,Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya melaksanakan kebijakan penyesuaian pemberian bantuan seragam sekolah gratis yang tidak dilatarbelakangi oleh efisiensi anggaran.
Melainkan sebuah kebijakan dan sebuah upaya memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh keluarga yang betul-betul membutuhkan. "Kami luruskan bahwa kebijakan pembagian seragam gratis hanya kepada keluarga kurang mampu bukan karena penghematan anggaran, melainkan sebagai penyempurnaan program sebelumnya. Prinsip subsidi adalah membantu yang tidak mampu. Karena itu, anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk keluarga mampu kini kami realokasikan untuk prioritas di sektor pendidikan yang lebih berdampak," ujar Bobby dalam keterangannya di Sungai Dareh, Minggu (15/6/25).
Lebih lanjut Bobby juga mengungkapkan bahwa dari hasil evaluasi tahun-tahun sebelumnya, masih banyak ditemukan kasus bantuan seragam jatuh ke tangan siswa dari keluarga mampu, yang sebenarnya masih bisa membeli seragam secara mandiri. Sementara di sisi lain, masih terdapat banyak sekolah yang membutuhkan renovasi serta penambahan fasilitas penunjang pendidikan seperti laboratorium komputer, alat peraga pembelajaran, dan peningkatan kompetensi guru dan siswa.
Bobby juga sampaikan bahwa Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mengambil pendekatan baru yang lebih selektif dan berbasis data. Proses verifikasi penerima bantuan dilakukan berlapis, dimulai dari rekomendasi kepala sekolah, dicocokkan dengan data dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta masukan dari Tim Dasawisma dan TP-PKK. Bahkan, tim khusus juga diturunkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung ke rumah calon penerima. "Dengan sistem baru ini, kami berharap bantuan seragam gratis benar-benar diterima oleh anak-anak dari keluarga tidak mampu yang sangat membutuhkan,"
Ia juga memastikan bahwa siswa yang berhak tetap akan menerima bantuan seragam.jelasnya. Bobby juga menerangkan bahwa; sisa anggaran yang akan diarahkan kepada yang lebih tepat lagi seperti renovasi sekolah. "Hasil realokasi anggaran tersebut juga kami gunakan untuk menambah fasilitas pendidikan seperti MCK, laboratorium komputer, dan alat peraga. Di sisi lain, kami juga fokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan pemberian beasiswa ekstrakurikuler melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan ternama, khususnya di bidang sains, matematika, teknologi, bahasa, dan jasmani," lanjutnya.
Tak hanya itu, anggaran juga disiapkan untuk beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi, serta penghargaan untuk guru dan murid yang menunjukkan kinerja dan prestasi luar biasa. Menurut Bobby, perubahan pendekatan ini dilakukan agar kebijakan anggaran pendidikan memberikan dampak nyata, terukur, dan berkelanjutan. Ia menegaskan, yang terpenting bukanlah jumlah seragam yang dibagikan, tetapi bagaimana anggaran publik digunakan secara efektif demi peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan manusia di Dharmasraya.
"Kami ingin mengubah pola lama yang kurang tepat. Dengan mengarahkan anggaran ke rehabilitasi sekolah, peningkatan kompetensi guru, pemberian beasiswa, dan tetap mempertahankan bantuan bagi yang benar-benar membutuhkan, kami yakin akan tercipta sistem pendidikan yang lebih adil dan berdampak luas terhadap pengentasan kemiskinan dan peningkatan SDM," pungkasnya.(*)
0 Komentar