Tanamonews.com, Pesisir Selatan — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam membuka peluang kerja sama investasi luar negeri untuk mengoptimalkan berbagai potensi daerah.
Upaya ini melibatkan penjajakan serius dengan investor asal Jepang yang tertarik pada sejumlah sektor strategis.
Langkah kolaboratif ini diarahkan pada pengembangan sektor kelautan, perikanan, energi terbarukan, serta pariwisata yang tersebar di sejumlah wilayah potensial, khususnya di Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Koto XI Tarusan.
Menurut Pemkab Pesisir Selatan, banyak potensi daerah yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
Oleh karena itu, kehadiran mitra strategis dari luar negeri diharapkan dapat membawa teknologi modern dan praktik industri yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari rangkaian penjajakan, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni bersama jajaran OPD melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik lokasi proyek pada Rabu (23/7), guna menunjukkan potensi riil yang dimiliki oleh daerah.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Nakamura Hirohide, President Commissioner PT. Awina Sinergi Internasional, yang mewakili calon investor dari Jepang. Ia ikut serta meninjau lokasi dan berdialog langsung dengan pihak daerah.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pelabuhan Panasahan. Pelabuhan ini dirancang sebagai pusat kegiatan kelautan dan perikanan terpadu yang akan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pesisir secara signifikan.
Bupati menegaskan bahwa revitalisasi pelabuhan ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal konektivitas pasar, khususnya untuk membuka peluang ekspor hasil laut ke pasar internasional.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke Sentra IKM Perikanan Carocok Tarusan. Tempat ini selama ini menjadi pusat produksi pengolahan hasil laut masyarakat nelayan, dan dinilai sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
Salah satu produk andalan dari sektor perikanan Pesisir Selatan yang menarik perhatian investor Jepang adalah Ikan Cakalang.
Komoditas ini memiliki nilai jual tinggi dan digunakan sebagai bahan baku tepung ikan di Negeri Sakura.
Berdasarkan data sepanjang tahun 2024, Pesisir Selatan memiliki produksi Cakalang sebanyak 6.223 ton, disusul oleh Tuna Sirip Kuning 258 ton, dan Tongkol 10.271 ton. Angka ini cukup menjanjikan sebagai basis ekspor.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Hendrajoni menyebut kemungkinan kerja sama yang bisa diwujudkan berupa pengiriman ikan segar langsung ke Jepang atau pembangunan pabrik pengolahan ikan di wilayah Pesisir Selatan.
“Dengan hadirnya pabrik tepung ikan di sini, tentu akan membuka lapangan kerja dan memberikan nilai tambah bagi nelayan serta masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.
Selain sektor perikanan, pihak investor juga menunjukkan ketertarikan pada pengembangan energi surya, khususnya di kawasan Bukit Ameh, Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan. Lokasi ini dinilai sangat cocok untuk pembangkit listrik tenaga surya.
Bupati menyebut bahwa pengembangan energi terbarukan menjadi bagian dari komitmen daerah untuk menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Di sisi lain, kawasan wisata bahari di Mandeh juga tidak luput dari perhatian. Keindahan pulau-pulau kecil, garis pantai tropis, serta ekosistem laut yang terjaga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor di sektor pariwisata.
“Kami tidak hanya mencari investor, tapi mitra yang benar-benar peduli pada kemajuan masyarakat dan konservasi lingkungan. Kami berharap kerja sama ini segera membuahkan hasil nyata,” tegasnya.
Sementara itu, Nakamura Hirohide menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi yang dimiliki oleh Pesisir Selatan.
Ia menyebut daerah ini memiliki perpaduan unik antara kekayaan sumber daya alam dan peluang bisnis yang besar.
“Kami ingin menjadi bagian dari transformasi ekonomi Pesisir Selatan dengan membawa teknologi ramah lingkungan dan nilai tambah yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kerja sama ini, menurut Pemkab, diharapkan tidak hanya memacu investasi, tetapi juga mendorong transfer pengetahuan, penguatan SDM lokal, serta menciptakan ekosistem industri yang inklusif dan kompetitif.
Jika terwujud, kerja sama ini akan menjadi tonggak penting bagi Pesisir Selatan dalam memasuki fase baru pembangunan yang terintegrasi, modern, dan mampu bersaing di level global tanpa kehilangan identitas lokalnya.
0 Komentar