Tanamonews.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar kembali mencatat sejarah penting dengan pengukuhan tiga Guru Besar baru dalam Rapat Senat Terbuka yang digelar pada Rabu, 9 Juli 2025, di Auditorium Kampus II. Ketiga guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Ardimen, S.Ag., M.Pd., Kons., Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D., dan Prof. Dr. M. Haviz, M.Si., Dt. Bandaro Basa. Prosesi pengukuhan langsung dipimpin oleh Ketua Senat UIN, Prof. Dr. H. Syukri Iska, M.Ag.
Dalam sambutannya, Prof. Syukri menegaskan bahwa pengukuhan ini bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, melainkan amanah besar untuk memperluas kontribusi keilmuan yang berdampak positif bagi umat dan bangsa. “Orasi ilmiah ketiga guru besar ini membuktikan bahwa ilmu yang bersumber dari iman selalu relevan dan mampu menjawab tantangan zaman, tidak hanya di ranah akademik, tetapi juga sosial dan spiritual,” ujarnya.
Prof. Dr. Ardimen, guru besar bidang Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, dalam orasinya yang berjudul “Integrasi-Interkoneksi Spiritualitas dan Agama dalam Praktik Profesional Konseling: Konseling Islam Kaffah sebagai Suatu Keniscayaan” menekankan pentingnya konseling Islam yang holistik. Ia menyoroti lemahnya dimensi spiritual dalam pendekatan psikologi Barat dan mengajak untuk menghadirkan konseling Islam yang tidak hanya ilmiah, tetapi juga berbasis iman.
Sementara itu, Prof. Delmus Puneri Salim, guru besar bidang Ilmu Politik Islam dan sekaligus Rektor UIN Mahmud Yunus, dalam orasi berjudul “Politik Islam di Persimpangan Jalan” menguraikan tantangan politik Islam yang kerap dihadapkan pada idealisme moral dan realitas kekuasaan pragmatis. Ia mengajak para ilmuwan Muslim untuk menjadi suara nurani yang membimbing umat agar politik Islam kembali berakar pada nilai-nilai keadilan, martabat, dan rahmat bagi semesta.
Di bidang Pendidikan Biologi, Prof. Dr. M. Haviz menyoroti perlunya integrasi agama dan sains dalam pembelajaran biologi. Dalam orasinya “Inter-relasi dan Integrasi Agama, Sains, dan Pendidikan dalam Pembelajaran Biologi”, ia mengusulkan model pembelajaran yang menguatkan kecerdasan saintifik sekaligus iman, menjadikan nilai tauhid sebagai fondasi pendidikan yang utuh.
Pengukuhan tiga guru besar ini sekaligus mempertegas posisi UIN Mahmud Yunus Batusangkar sebagai pusat pengembangan ilmu Islam yang integratif dan kontekstual. Acara yang dihadiri berbagai kalangan akademisi, politisi, ustadz, mahasiswa, dan tokoh masyarakat ini mendapat apresiasi tinggi sebagai mimbar ilmiah nasional yang menyatukan tradisi keilmuan Islam dengan semangat kemajuan dan pemberdayaan umat.
0 Komentar