Bukittinggi, Tanamonews.com - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI Menggelar Kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana, di Pondok Pesantren H. Muhammad Nadis, Kota Bukittinggi, Kamis (04/12).
Sosialisasi Program Bangga Kencana dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Sekretaris, Dedy Agustanto. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bukittinggi, diwakili oleh Kabid Pembangunan Keluarga Penduduk dan Keluarga Berencana, Fitri Humaera. Ketua Yayasan Ponpes H. Muhammad Nadis, ustadz Yasril Rahmadian Tuanku Majo Kayo. Serta Pimpinan Ponpes, Ustadz Nofrizal. Pada kegiatan Program Bangga Kencana itu, Ade Rezki menyampaikan bahwa masalah Stunting bukan hanya masalah tinggi badan anak yang pendek.
Ini adalah cerminan dari keluarga gizi kronis, yang mengakibatkan pada terganggunya perkembangan otak dan kesehatan jangka panjang anak. Dalam jangka panjang, stunting akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan kemajuan bangsa, ucap Ade. BKKBN sebagai lembaga yang diberi amanat untuk mengkoordinasikan percepatan penurunan stunting, terus menggandeng berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat luas untuk bersama sama melakukan pencegahan sejak dini.
Melalui kegiatan ini, Ade Rezki mengajak semua pihak teguhkan komitmen untuk percepatan penurunan stunting, mulai dari pranikah, masa 1000 HPK, dan menjadi orang tua hebat, menjadi orang tua hebat dalam mengasuh anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan tetapi butuh perjuangan dan tekad yang kuat. Orang tua harus berbagi peran. Meningkatkan edukasi tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan menyebarluaskan informasi tentang pola asuh, pola makan dan sanitasi.
Diakhir sambutannya, Ade Rezki, mengajak semua pihak menjadikan momentum ini sebagai awal yang kuat untuk mempercepat penurunan stunting di wilayah kita, demi terwujudnya generasi emas Indonesia tahun 2045. Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Dedy Agustanto, menyampaikan visi Indonesia Emas 2045, yaitu terwujudnya sdm unggul, berbudaya dan menguasai IPTEK. Ekonomi maju yang berkelanjutan, Pembangunan yang merata dan Inklusif, serta Negara yang demokratis, kuat dan bersih.
Bonus Demografi, bukan hanya peluang justru makin banyak tantangan, karena Indonesia dalam periode demografi dengan -70% penduduk usia produktif. Tapi mayoritas saat ini adalah kelompok rentan secara ekonomi dan sosial. Sekretaris BKKBN menambahkan, Dari dinamika permasalahan keluarga yang kompleks, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program strategis. Salah satu program yang tengah menjadi sorotan adalah Quick Win dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
Program ini merupakan strategi percepatan untuk mencapai target pembangunan keluarga yang berkualitas dengan pendekatan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya Quick Win, diharapkan setiap kebijakan yang dijalankan dapat memberikan hasil signifikan dalam waktu singkat, tanpa harus menunggu siklus program jangka panjang yang biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun.
Kelima Quick Win ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui penguatan peran keluarga dalam berbagai aspek kehidupan. Sasaran program mencakup seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga lansia. Dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, program-program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan individu sejak dini hingga usia lanjut.
Implementasi Quick Win ini diharapkan dapat memberikan hasil nyata dalam jangka pendek maupun panjang seperti penurunan angka stunting, peningkatan peran ayah dalam keluarga, pemberdayaan lansia menjadi lansia tangguh, dan penyediaan fasilitas pengasuhan anak yang berkualitas serta kemudahan dalam akses informasi mengenai keluarga, papar Dedy Agustanto. (Dina)
0 Komentar