Tanamo News | Pamekasan – Dana Hibah Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Berbeda. Pasalnya, didalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019, mendapatkan anggaran cukup besar.
Salah satu Ormas yang mendapatkan anggaran dalam RAPBD 2019, Ormas NU sebesar Rp 500 Juta, Muhammadiyah Rp250 Juta, Persis Rp50 Juta, Al Irsyad Rp50 Juta, Al Hidayah senilai Rp 50 Juta dan Ormas FPI senilai Rp 50 Juta.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Melalui Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Antar Lembaga, Abdul Muin menyampaikan, dana hibah tidak akan terjadi ketimpangan Politik. Alasannya, Semua dana hibah itu mengajukan kepada Bupati melalui Bakesbangpol dan Bakespol mengadakan Tela’ah terhadap staf untuk diperiksa persyaratannya.
“Tergantung yang mengajukan, dan kebutuhan kegitan dan keanggotaannya,” ucapnya, Jum at (23/11/2018).
Dijelaskan Muin, untuk ormas yang bisa mengajukan bantuan untuk anggaran pemerintah, harus yang sudah mempunyai Menkumham, yang beroperasi/aktif selama tiga tahun dan pengurus menggemukan proposal jika sudah memenuhi syarat diajukan.
“Kesbangpol bupati menggunakan ACC tidak sama, sebab tidak sama pengajuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Keungan Daerah (BKD) Pamekasan menyampikan, Ormas memang disesuaikan dengan keanggotaan nya terkait terjadinya ketimpangan politik tidak ada.
“jika mereka tidak mau mengambil dana hibah itu, ya sudah tidak apa – apa, tidak usah diambil,” Pungkasnya.
Idi/Mam/Red*
0 Komentar