TANAMONEWS.COM - Indonesia akan menjadi kiblat dan contoh dunia dalam melahirkan generasi emas. Konsep generasi emas itu sendiri sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren dalam mendidik santri yang madani.
Ungkapan ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat H. Helmi saat berkunjung ke Pondok Pasantren Sumatra Thawalib Parabek, Bukittinggi, Senin (15/11) .
Kunjungan Kepala Kanwil ini diterima pengasuh Pondok Pesantren Parabek ustad M. Zaki Munawar didampingi Kepala MA Nofitri. Turut hadir Plh. Kakan Kemenag Agam Edi Zalman, Kasi PAI Agam, Mursal Asmir dan Kepala KUA Banuhampu, Rinaldi.
Visi misi Kementerian Agama 2020-2024 kata Kakanwil juga mengacu ke sana, yaitu Kementerian Agama yang profesional dan handal dalam membangun masyarakat yang soleh moderat cerdas dan unggul untuk Indonesia maju yang berdaulat mandiri berkepribadian berdasarkan gotong royong.
"Indonesia generasi emas itu cerdas dan unggul. Kita bukan hanya ingin generasi yang cerdas secara intelektual tetapi juga unggul dalam membangun masyarakat yang sholeh moderat, cerdas. Unggul artinya ia memiliki keimanan dan hatinya berzikir," tutur Kakanwil.
Dikatakan Kakanwil Keunggulan ini juga yang dimiliki ulama Sumatra Barat terdahulu. Mereka punya ibadah spritual yang luar biasa. sehingga dia dekat dengan Allah dan doanya dikabulkan.
Keunggulan ulama yang lain lanjut doktor Helmi mereka punya integritas kepribadian. Kita bisa membaca bagaimana dialog inyiak Parabek dan inyiak Canduang, mereka saling mendukung tanpa menjelekkan satu sama lain.
"Hal itu bertolak belakang dengan prilaku yang kita lihat di media sosial, dimana orang orang saling menjatuhkan satu sama lain. Maka keunggulan ulama ini perlu kita tumbuh kembangkan," pinta Kakanwil kepada pimpinan dan guru Pesantren Thawalib Parabek.
Kakanwil juga mencontohkan bagaimana anak anak SMA Amerika sebelum melanjutkan studi untuk yang lebih tinggi diasesmen dulu. Dari hasil asesmen itu, 80 persen lebih memilih manjadi guru. Sisanya baru memilih menjadi dokter sarjana teknik dan lain sebagainya.
"Pilihan menjadi guru adalah pilihan yang tepat dan cerdas. Pilhan yang juga dipilih orang orang hebat di negara Barat sana. Mereka lebih memilih menjadi guru. Karena di tangan guru inilah generasi ke depan. Guru pilihan yang tepat dan bernuansa dunia akhirat," ungkap Kakanwil memotivasi.
Pada kesempatan itu, Kakanwil juga menerima aspirasi dari pengasuh Pondok Pesantren Sumatra Thawalib apa yang dibutuhkan untuk kemajuan pondok pesantren ke depan.
Saat ini Pondok Sumatra Thawalib Parabek miliki 2000 lebih santri yang tersebar di MTs, MA dan Ma'had Ali. Pesantren ini berdiri pada tahun 1910 jauh sebelum Indonesia merdeka.**
0 Komentar