Bukittinggi, Tanamo News - SMAN 2 Bukittinggi yang dikenal dengan Kweek School, peringati Hari Jadi ke 166 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 2 Bukittinggi, Jumat (19/08).
Kepala SMAN 2 Bukittinggi, Ermizar, menjelaskan, SMA 2 Bukittinggi merupakan sekola pertama di Indonesia ini yang didirikan 1 April 1856. Kemudian pada tahun 1873, sekolah rakyat ini diganti nama oleh Belanda, dengan nama Kweek School.
"Kami laksanakan kegiatan peringatan 166 tahun ini, untuk membangkitkan motivasi pada generasi muda kita bahwa pendidikan itu penting, terutama pendidikan karakter. Moment ini dilaksanakan juga dalam rangka menjalin silaturrahmi, memperkokoh kebersamaan, antara sekolah, Pemko Bukittinggi, Pemprov dengan IASMA Birugo, untuk menghasilkan lulusan terbaik," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, juga dilaksanakan penandatanganan prasasti heritage school atau sekolah cagar budaya, perdana di Sumatra Barat, yang sebelumnya telah dicanangkan oleh Gubernur pada 17 Oktober 2021. Selain itu juga dilakukan penandatanganan prasasti sekolah piloting kewirausahaan.
SMAN 2 Bukittinggi yang dahulunya bernama Kweek School atau sekolah raja yang didirikan kolonial belanda pada 1873 tersebut, diketahui banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Tan Malaka, A. H. Nasution, Sutan Syahrir, Dahlan Abdullah, serta para pejabat tinggi lainnya yang merupakan alumni dari sekolah yang telah diresmikan menjadi cagar budaya nasional ini.
Sekda Bukittinggi, Martias Wanto, selaku Ketua Alumni SMAN 2 Bukittinggi wilayah Sumbar, bersama Ketua alumni IASMA Birugo, M. Ridho, menyampaikan, saat ini banyak juga alumni SMAN 2 Bukittinggi yang berhasil menjadi tokoh penting di Bukittinggi, Sumatra Barat, bahkan Indonesia. Banyak prestasi yang diukir oleh SMAN 2 Bukittinggi.
"Nantinya kita akan susun program program untuk lebih meningkatkan pendidikan karakter di SMA 2 Bukittinggi ini. Bagaimana lahir lulusan terbaik dari sekolah kita ini dan bagaimana mengembangkan lagi kualitas SMAN 2 Bukittinggi ini. Apalagi sudah ditetapkan sebagai Sekolah Cagar Budaya dan Sekolah piloting kewirausahaan," ujarnya.
Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi, mengapresiasi apa yang telah dilakukan SMAN 2 Kota Bukittinggi harus diwariskan kepada generasi muda, sehingga sejarah sekolah ini dapat dijadikan cikal bakal apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Gubernur Sumatera Barat yang hadir langsung pada HUT 166 SMAN 2 Bukittinggi, menuturkan, selain banyak tokoh pahlawan nasional, para murid SMAN 2 Bukittinggi juga banyak yang berprestasi, salah satunya komandan paskibraka HUT RI ke-77 di istana presiden yang lalu merupakan alumni SMAN 2 Bukittinggi.
Gubernur berharap, SMAN 2 Bukittinggi menjadi sekolah unggulan, karena banyak orang-orang hebat dari alumni dari SMA tersebut. Para siswa SMAN 2 Bukittinggi dituntut mampu mengukir dan mewariskan tokoh-tokoh sejarah baik nasional maupun internasional.
"Kami ucapakan terima kasih pada Menterii Pendidikan dan Kebudayaan serta Mentri Pariwisata, dengan persetujuannya SMAN 2 Bukittinggi menjadi Heritage School pertama di Sumatera Barat. Penghargaan ini menguatkan Bukittinggi sebagai salah satu kota sejarah di Indonesia.
SMA 2 Bukittinggi pantas diunggulkan karena prestasinya dan juga lulusannya, menjadi tokoh tokoh hebat di Sumatera Barat dan ini harus dilanjutkan oleh para pelajar saat ini," jelasnya. (dina)
0 Komentar