Bukittinggi, Tanamo News | Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bukittinggi, gelar aksi damai menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang santer di tengah masyarakat. Sekitar 68 Mahasiswa menyuarakan orasinya didepan kantor DPRD Kota Bukittinggi, Kamis 1/9.
Aksi damai dilakukan sehubungan dengan instruksi dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Nomor 606/A/SEK//01/1444, tentang instruksi pelaksanaan aksi serentak yang dilakukan secara damai dan tidak anarkis.
Mahasiswa mulai melancarkan aksinya pada pukul 15.00 WIB, dimulai dengan long march dari Lapangan Kantin menuju Gedung DPRD. Secara bergantian perwakilan mahasiswa menyuarakan orasinya serta membentangkan poster dan spanduk berisikan tuntutan kepada Pemerintah.
Aksi damai ini sempat memanas, saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPRD karena hujan lebat. Meskipun sempat dihadang petugas, seluruh mahasiswa diizinkan masuk dan mendengarkan perwakilan mereka menyampaikan tuntutan .
Ketua Umum HMI Cabang Bukittinggi, Aryanda Putra menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut, Mendesak pemerintah agar BBM Bersubsidi tepat sasaran kepada masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan Pandemi Covid- 19. Meminta pemerintah untuk mencabut kebijaksanaan kenaikan tarif dasar listrik.
Mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sekitar minyak, gas (migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir.
Soal BBM Subsidi, ia mengatakan, cukup membuat resah masyarakat yang bahkan menimbulkan kepanikan.
Meski tidak jadi naik, ia meminta agar penyaluran BBM Subsidi ini tepat sasaran, yaitu masyarakat menengah kebawah. Menurut data kami peroleh, konsumsi BBM Subsidi ini 60 persen adalah kalangan menengah ke atas, dari 80 persen konsumsi BBM Subsidi," tutur Aryan.
Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Rusdi Nurman yang menerima tuntutan para peserta aksi, berjanji akan meneruskan tuntutan ini ke pimpinannya yang lebih tinggi.
"Hari ini kita usahakan kirim press release pernyataan sikap mahasiswa ke DPRD dan Pemerintah Provinsi untuk selanjutnya disampaikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pemerintah pusat," katanya terpisah. (Dina)
0 Komentar