Bukittinggi, TanamoNews.- Wakil Walikota Bukittinggi melepas secara resmi pawai ta'ruf dalam rangka khatam Al-Qur'an di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Muhammadiyah Aur Kuning, Minggu (25/6).
Buya Marfendi dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada 53 peserta khatam Al-Qur'an yang telah mampu menamatkan 30 juz Al-Qur'an pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Muhammadiyah Aur Kuning.
Ucapan selamat juga disampaikannya kepada wali murid ataupun orang tua yang telah mendorong, mengawal dan mengantarkan anak-anaknya untuk dapat menamatkan bacaan Al-Qur'an di MDTA Muhammadiyah Aur Kuning.
Ini adalah langkah awal bagi anak-anak kita mempelajari Al-Qur'an, untuk itu harus dilanjutkan memahaminya dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan.
Marfendi mendambahkan, Khusus di Kurai V jorong, alek khatam Al-Qur'an diadakan niniak mamak pangka tuo nagari, sehingga bukan hanya sekedar mampu membaca namun mamak di Kurai memberikan dasar ke Islaman.
" Ini dasar awal ketika kita memberikan basis utama bagi anak kemenakan menuju kedewasaan, ujar wawako".
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh- tokoh masyarakat, Panitia pelaksana dan pemuda yang melaksanakan perayaan khatam qur'an ini yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan dilanjutkan pawai ta'ruf khatam qur'an, ini adalah salah satu bentuk mensyiarkan kegiatan keagamaan di tengah- tengah masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat Aur Kuning, Ruzi Haryadi Datuak Rangkayo Labiah, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mensukseskan alek nagari Khatam Al-Qur'an MDTA Muhammadiyah Aur Kuning ke 61.
53 peserta diharapkan menjadi anak sholeh menuju ketaqwaan. Khatam Al-Qur'an sebagai proses bagi anak anak kito dari remaja menjadi dewasa.
Dengan harapan, regenerasi ini nantinya dapat berkiprah ditengah masyarakat dan pemerintah.
Hal serupa juga disampaikan tokoh masyarakat Mulianof Dt. Rajo Ameh, setiap kegiatan khatam Al-Qur'an, masyarakat di Aua Kuniang bahu membahu untuk mensukseskan alek nagari.
Khatam Al-Qur'an menjadi alek Nagari yang terus dilestarikan ini akan menjadi cermin bahwa masyarakat Minangkabau adalah orang-orang yang kuat dalam agama.
Kekuatan tersebut akan terus dilambangkan dengan berdirinya tokoh-tokoh adat sebagai tonggak penopang adat dan agama yang saling berhubungan.
Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, adat berpegang ke agama dan agama berpegang pada Al Quran, inilah falsafah Minangkabau yang wajib kita lestarikan, imbuhnya. (Dina)
0 Komentar