PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Rombongan BMKGGAW Koto Tabang Kunjungi RCCC dan Jurusan Fisika UNP

Tanamonews - Tim Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berkunjung ke Universitas Negeri Padang, tepatnya di ruang pertemuan Jurusan Fisika, FMIPA UNP, Jumat (18/8/23). 

Rombongan BMKG dipimpin oleh Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Koto Tabang - Agam, Dr. Sugeng Nugroho, M.Si dan disambut oleh jajaran pimpinan jurusan Fisika FMIPA UNP yang diwakili oleh Kaprodi Fisika, Syafriani, Ph.D, Kepala RCCC (Research Center for Climate Change) UNP, Dr. Nofi Yendri Sudiar, M.Si dan Kepala LPPM UNP, Prof. Yohandri, Ph.D.

Dalam paparannya, rombongan BMKG mengutarakan maksud kunjungan adalah dalam rangka mendiskusikan peluang kerjasama yang bisa dijalankan antara BMKG dengan Jurusan Fisika UNP dan RCCC, terutama dalam pengembangan jaringan Global Atmosphere Watch sebagai sistem untuk memantau tren kualitas dan dinamika di atmosfer bumi.

Sebagaimana diketahui GAW Bukit Koto Tabang, Agam, adalah satu dari hanya 30 GAW di seluruh dunia, dan satu-satunya di Sumatera Barat. Sugeng berharap, dengan adanya kerjasama dengan UNP, diharapkan ke depan BMKG bisa meningkatkan kualitas jaringan dan dalam hal peningkatan kualitas validasi alat dan produk.

“Kita juga sangat terbuka untuk skema-skema penelitian yang bisa disinergikan dengan skema perguruan tinggi,” demikian salah satu poin penting paparan Sugeng.

Dalam kesempatan ini, tim BMKG juga sempat menampilkan demonstrasi prototype hasil eksperimen instrumen kualitas udara yang berjudul “Pemantauan Kualitas Udara Particulate Matter (PM2.5) Berbasiskan Low Cost Sensor”.

Penelitian ini menghasilkan sebuah instumen berbiaya murah yang berfungsi untuk memantau kualitas udara, dan dipresentasikan oleh Ketua Tim penelitian, Reza Mahdi, yang notabene merupakan alumni UNP jurusan Teknik Elektronika. Sekadar catatan,  harga instrumen sejenis di pasaran global bisa mencapai 3 milyar rupiah lebih.

Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk mengoptimalisasi kelayakan instrumen LCSAQ untuk pengamatan konsentrasi partikulat PM2.5, menguji dan menganalisis kelayakan instrumen pemantau kualitas udara.

Hasilnya, berupa instrumen stasiun LCSAQ, yang pada saat ini hanya ada 5 di Indonesia, salah satunya di Koto Tabang, dan satu-satunya di Sumatera.

Kepala LPPM UNP, Prof. Yohandri, Ph.D, dalam sambutannya mengatakan, UNP sangat terbuka untuk riset kolaborasi, terlebih saat ini skema penelitian kolaborasi sangat fleksibel, tidak harus menunggu skema rutin dan dapat berbasiskan kebutuhan kondisional.

Sementara itu, Ketua RCCC, Dr. Nofri Yendri Sudiar, mengatakan, instrumen pemantau kualiatas udara ini, jika sudah rampung di prototipe kelima, akan segera dipasang di laboratorium Fisika, FMIPA UNP.

“Tidak tertutup kemungkinan ke depan kita akan pasang juga di roof-top Rektorat UNP, agar senantiasa dapat memantau kualitas udara seputar Air Tawar, terutama kampus pusat UNP. Jika terwujud, kita akan dapat bersaing menuju kompetisi green campus,” demikian Kepala RCCC UNP. (*)

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza