Bukittinggi, Tanamonews.com - Festival Film berskala nasional bertajuk West Sumatra Film Festival (WSFF) digelar di Kota Bukittinggi. Film-film bertema adat, budaya dan kehidupan sosial di Sumatera Barat itu juga diikuti dari sineas asal luar negeri. "WSFF mengambil sudut pandang Minangkabau. Ini merupakan tahun ke dua penyelenggaraan," kata inisiator sekaligus Festival Director WSFF, Brave Jousant, Sabtu 30 Agustus 2025..
Ia menyebut di tahun pertama, festival ini berhasil mengumpulkan 2.048 penonton, serta 89 total film terdaftar yang diselenggarakan di salah satu bioskop bersejarah di Bukittinggi yaitu Bioskop Eri. "Festival ini digagas oleh anak - anak muda dari beragam komunitas yang saling bekerjasama untuk terus eksis di dunia perfilman," kata Brave.
Tahun ini bukan hanya pembuat film lokal yang ikut berpartisipasi di WSFF, tetapi para pembuat film internasional juga turut serta untuk memeriahkan festival ini. "Festival ini bisa dikatakan kolaborasi antara empat negara yaitu Indonesia, India, Turki, Spanyol," kata Brave.
"Semoga festival ini bisa terus berlanjut dan dapat turut memajukan perekonomian serta pariwisata Sumatera Barat," pungkasnya. Selain Brave Jousant sebagai Festival Director, Sineas Nasional asal Sumbar Arief Malinmudo bertindak sebagai Festival Advisor, Paul Fauzan Agusta sebagai Program Advisor dan Wahyudha Herman sebagai Festival Programmer.
Selanjutnya Raja Aldi Prayoga sebagai Festival Programmer, Taufik Akbar sebagai Show Director serta Defri Karizal Caniago sebagai Animator. WSFF diikuti sineas tingkat umum dengan menampilkan 205 film yang 193 antaranya film in focution dengan 64 film dokumenter serta 129 lainnya cerita fiksi.
Sementara itu Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis mengapresiasi kegiatan positif yang diselenggarakan di Kota Bukittinggi karena sejalan dengan program yang dibuat Walikota Bukittinggi. "Apresiasi dan kebanggaan untuk menjadikan Bukittinggi sebagai kota seribu event positif dan produktif. Pemkot siap berkolaborasi dengan sineas, animator dan lainnya," kata Wawako.
Salah satu target pemerintah kota Bukittinggi yaitu menjadikan kota tersebut suatu saat nanti menjadi kota yang kreatif dengan berbagai event. Semua film yang didaftarkan memiliki filosofi masing masing, wawako berharap film yang dilahirkan tidak lepas dari falsafah minangkabau, ucapnya. (Dina)
0 Komentar