Pesisir Selatan, Tanamonews.com – Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Pesisir Selatan terus digencarkan. Salah satunya melalui kegiatan Gerakan Masyarakat Dalam Rangka Aksi Cegah Stunting yang digelar di Kecamatan Lengayang, Jumat (24/10). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan generasi emas tahun 2045 yang sehat dan unggul.
Suasana penuh semangat tampak sejak pagi. Ratusan warga berkumpul di lapangan kecamatan mengikuti senam sehat bersama yang menjadi pembuka kegiatan. Gerakan senam yang enerjik mencerminkan semangat warga Lengayang untuk hidup sehat dan aktif dalam mendukung program pemerintah daerah.
Selain senam sehat, kegiatan ini juga diisi dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang disambut antusias oleh masyarakat. Layanan kesehatan mencakup pengecekan tekanan darah, kadar gula, kolesterol, dan konsultasi gizi. Petugas puskesmas setempat dengan ramah memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola makan dan kesehatan ibu serta anak.
Salah satu yang menarik perhatian adalah penampilan drama edukatif bertema “Cegah Stunting Sejak Dini”. Melalui dialog sederhana dan penuh pesan moral, drama ini berhasil menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya peran keluarga dalam memberikan asupan gizi seimbang bagi anak-anak.
Tidak hanya edukatif, kegiatan ini juga membawa kabar bahagia bagi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan satu unit bantuan bedah rumah untuk keluarga kurang mampu yang menjadi penerima manfaat program sosial daerah. Bantuan ini sekaligus menjadi simbol kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Puncak kegiatan ditandai dengan Deklarasi Dukungan Gerakan Cegah Stunting oleh masyarakat Kecamatan Lengayang. Para tokoh masyarakat, pemuda, kader PKK, dan tenaga kesehatan menandatangani komitmen bersama untuk mendukung langkah-langkah pencegahan stunting di tingkat nagari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Agustina Rahmadhani, dalam sambutannya menegaskan bahwa penurunan angka stunting dan kematian ibu menjadi prioritas utama dalam program kesehatan daerah. Menurutnya, peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat merupakan kunci utama dalam pencegahan stunting.
“Melalui intervensi gizi dan kesehatan yang terintegrasi, khususnya bagi ibu hamil, bayi, dan anak-anak, kita ingin mewujudkan generasi emas 2045 yang sehat, cerdas, dan unggul,” ujar Agustina.
Ia menambahkan, kegiatan di Kecamatan Lengayang ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap program Pro Rakyat Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan, yang meliputi Nagari Sehat, Nagari Kanyang, Nagari Pandai, Nagari Mengaji, dan Nagari Sejahtera.
Selain itu, Agustina turut memaparkan hasil penimbangan massal yang dilakukan pada Februari lalu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah balita stunting di Kabupaten Pesisir Selatan tercatat sebanyak 2.281 anak, dengan 347 anak mengalami gizi kurang (wasting). Namun, upaya intervensi yang dilakukan secara berkelanjutan membuahkan hasil positif.
“Pada bulan Agustus, angka stunting berhasil menurun menjadi 2.113 anak, sedangkan jumlah balita dengan gizi kurang berkurang menjadi 310 anak,” jelasnya. Penurunan ini menunjukkan bahwa berbagai program lintas sektor yang dijalankan pemerintah daerah mulai menunjukkan hasil nyata di lapangan.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran keluarga dalam upaya pencegahan stunting. Menurutnya, penanganan stunting dimulai dari rumah.
“Peran keluarga sangat krusial dalam pencegahan stunting. Dengan memberikan ASI eksklusif, menyediakan makanan bergizi, dan memantau tumbuh kembang anak, maka risiko stunting dapat ditekan sejak dini,” ujarnya.
Lisda juga menggarisbawahi bahwa keluarga adalah “sekolah kehidupan pertama” bagi anak. PKK, katanya, hadir untuk mendukung keluarga melalui edukasi, pendampingan di Posyandu, dan memastikan ketersediaan sumber daya kesehatan yang memadai.
Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para kader Posyandu yang menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan angka stunting. “Saya sangat mengapresiasi kerja keras para kader Posyandu yang terus berkontribusi membantu tugas-tugas pemerintahan, terutama dalam penggerakan Posyandu dan pencegahan stunting,” kata Lisda.
Lebih lanjut, Lisda menambahkan bahwa tahun depan akan diberikan penghargaan khusus kepada nagari yang berhasil mencapai angka nol stunting. Hal ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh nagari di Kabupaten Pesisir Selatan untuk semakin berinovasi dalam menurunkan prevalensi stunting.
Semangat kolaborasi antar sektor juga menjadi pesan utama dari kegiatan ini. Sinergi antara pemerintah daerah, PKK, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi fondasi kuat dalam membangun kesadaran kolektif untuk hidup sehat.
Kegiatan di Lengayang ini menunjukkan bahwa gerakan cegah stunting tidak hanya sebatas kampanye kesehatan, melainkan juga menjadi gerakan sosial yang menyentuh aspek kesejahteraan dan pembangunan manusia.
Program seperti pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi gizi menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat. Di sisi lain, drama edukatif dan deklarasi masyarakat menandakan lahirnya kesadaran bersama untuk menjaga generasi masa depan.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, masyarakat Lengayang membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga dan nagari.
Gerakan ini tidak hanya menjadi ajang simbolis, tetapi juga bukti nyata bahwa kesadaran dan partisipasi masyarakat dapat menjadi kunci dalam mewujudkan Kabupaten Pesisir Selatan yang sehat dan bebas stunting.
Dan seperti pesan yang disampaikan dalam kegiatan itu, “Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Emas 2045”, bukan sekadar slogan, melainkan komitmen bersama untuk masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.









0 Komentar