PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Proyek Jalan Bayang–Alahan Panjang Disorot, Diduga Gunakan Material Tak Sesuai Spesifikasi

Tanamonews.com — Proyek pembangunan jalan strategis Bayang–Alahan Panjang yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Solok, kembali menuai sorotan. Pasalnya, pekerjaan bernilai miliaran rupiah itu diduga menggunakan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak.

Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh PT. Citra Muda Noer Bersaudara dengan nilai kontrak sebesar Rp19,01 miliar, bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025. Ruas jalan ini merupakan bagian penting dari jalur penghubung antarwilayah yang diharapkan dapat memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi hasil pertanian dari Pesisir Selatan ke Solok.

Namun, aroma tidak sedap mulai menyeruak ke publik setelah sejumlah awak media melakukan penelusuran di lapangan. Dari hasil pantauan, ditemukan indikasi bahwa material base A yang digunakan diduga berasal dari limbah galian batu basi di kawasan Kebun Teh Sariak Bayang, bukan dari sumber material yang memenuhi standar mutu sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen lelang.

Selain itu, material batu yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu penahan tebing dan saluran (drainase) juga ikut disorot. Batu yang terpasang di lokasi proyek diduga bukan batu sungai, melainkan batu gunung hasil galian di sekitar area pekerjaan. Batu jenis ini diketahui memiliki tingkat abrasi tinggi dan mudah rapuh, sehingga berpotensi menurunkan daya tahan konstruksi jalan dalam jangka panjang.

Salah seorang sumber berinisial RM menyebutkan bahwa sebagian material galian C yang digunakan tidak memiliki izin resmi. “Material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi. Campuran base A dan base B berasal dari galian lokasi proyek, bukan dari quarry yang sudah tersertifikasi,” ujarnya kepada wartawan.

Ketika dikonfirmasi, Syafrizal Noer, pihak kontraktor dari PT. Citra Muda Noer Bersaudara, memilih tidak berkomentar banyak dan meminta agar persoalan teknis ditanyakan langsung kepada konsultan pelaksana dan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Barat. “Saya kontraktor, bukan pelaksana teknis di lapangan. Silakan konfirmasi kepada konsultan dan pihak dinas,” singkat Syafrizal.

Sementara itu, Ryski, konsultan pelaksana dari proyek tersebut, membantah keras dugaan adanya penyimpangan spesifikasi. “Semua pekerjaan sudah kami laksanakan sesuai dokumen kontrak. Untuk saluran drainase sepanjang lebih dari 700 meter, material yang digunakan adalah batu sungai sebagaimana ketentuan,” ujarnya saat ditemui di lokasi proyek, Sabtu (11/10)

Namun, berdasarkan pantauan tim media di lapangan, jenis batu yang digunakan pada pasangan drainase terlihat bukan batu sungai, melainkan batu dari sekitar area proyek. Hal ini memperkuat dugaan bahwa sebagian material tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja.

Proyek jalan ini sendiri merupakan bagian dari alokasi anggaran Rp38 miliar yang dikerjakan secara bertahap oleh dua rekanan, yakni PT. Citra Muda Noer Bersaudara dan PT. Arpex. Menanggapi temuan ini, Plt Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat, Dedi Rinaldy, menyatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lapangan.

“Kita akan cek dulu ke lapangan bersama PPK-nya. Kalau nanti terbukti materialnya tidak sesuai spesifikasi, tentu akan kami tindak dan bisa saja kami minta untuk dibongkar,” tegas Dedi.

Publik kini menunggu langkah tegas dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk memastikan kualitas proyek senilai puluhan miliar rupiah tersebut benar-benar sesuai dengan standar teknis, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dalam jangka panjang. (Tim)

Posting Komentar

0 Komentar





Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza