Tanamonews.com, Jakarta - Langkah proaktif Wagub Vasko Ruseimy dalam memperjuangkan percepatan pembangunan pendidikan di Sumbar bersama Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani sambangi Kemensos untuk membahas bersama Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono dan dan didampingi oleh Pejabat teknis dari Kemensos dan Pemprov Sumbar.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy mengatakan dalam mendorong program prioritas nasional Sumatera Barat ditetapkan sebagai daerah prioritas nasional pembangunan Sekolah Rakyat dengan nilai investasi lebih dari Rp500 miliar. Sekolah Rakyat merupakan sekolah terpadu yang menggabungkan jenjang SD, SMP, dan SMA dalam satu kawasan terpadu. Ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu (kategori desil satu). Daya tampung sekitar 1.000 murid. Dilengkapi asrama, fasilitas makan, dan biaya pendidikan 100% gratis melalui beasiswa penuh.
Wakil Gubernur Vasko Ruseimy menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah pusat terhadap Sumatera Barat. Pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sebagai buah kolaborasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan kementerian. Ini menegaskan komitmen Pemprov Sumbar memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas dan akan mengawal proses pembangunan agar tepat waktu dan tepat sasaran, sebutnya.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, mengapresiasi langkah proaktif Wagub Vasko Ruseimy dalam memperjuangkan percepatan pembangunan pendidikan di Sumbar, Wagub Vasko sebagai “wakil gubernur yang revolusioner dan progresif” dalam mendorong program prioritas nasional. Menyampaikan pesan Presiden agar program prioritas negara dapat langsung dirasakan rakyat, termasuk Sekolah Rakyat. Menekankan peran pendidikan dalam memutus rantai kemiskinan.
Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, Mengucapkan terima kasih kepada Kemensos dan Pemprov Sumbar atas dukungan penuh terhadap pembangunan Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat (SR) akan menjadi proyek strategis SDM daerah, dengan multiplier effect terhadap ekonomi lokal. Menilai pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Dharmasraya sebagai bentuk pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pinggiran. Menegaskan SR sangat dibutuhkan karena minimnya akses pendidikan tambahan seperti bimbingan belajar di daerah tersebut, ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah melengkapi seluruh persyaratan administratif dan teknis, termasuk persetujuan penggunaan lahan milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Ditjen SDA) di Jorong Pulau Sawah, Kecamatan Pulau Punjung. Nilai pembangunan Sekolah Rakyat di Dharmasraya diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 miliar. Proses tender pembangunan direncanakan dimulai dalam tahun 2025.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy mengatakan Dua Sekolah Rakyat Rintisan (SRMP 4 dan SRMP 5) di Sumbar akan dimigrasikan menjadi Sekolah Rakyat permanen. Dharmasraya dan Solok dipilih karena tingginya kebutuhan akses pendidikan di wilayah pinggiran agar dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk keluarga pra-sejahtera dan mendorong pembangunan SDM Sumatera Barat, terutama di wilayah pinggiran serta dapat memberikan dampak ekonomi turunan bagi masyarakat sekitar, seligus memperkuat sinergi pusat-daerah dalam program prioritas nasional bidang pendidikan.(adpsb)







0 Komentar