Tanamonews.com — Puskesmas Tanjung Beringin melaksanakan kegiatan Lokakarya Mini (Lokmin) Lintas Sektoral di Lunang pada Kamis (04/12/2025). Kegiatan ini dipandu oleh Moderator Ns. Dewi Aprianti, S.Kep, dengan Notulen Suci Ana Sari, S.Tr.Keb.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Plt. Camat Lunang Syamwil, S.STP, MM; Kapolsek Lunang Silaut Tri Sukra Martin; Plt. Kepala Puskesmas Tanjung Beringin Nofrida Yenti, S.Tr.Keb, Bdn; perwakilan Koramil Afmiwandi; perwakilan KUA Syafrizal; Kepala UPT/Instansi se-Kecamatan Lunang; Wali Nagari se-Kecamatan Lunang; tokoh masyarakat Amrizal; TP-PKK Nagari se-Kecamatan Lunang; serta kader kesehatan. Dalam sambutannya, Plt. Camat Lunang menyampaikan perlunya peningkatan kerja sama lintas sektor dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan di masyarakat. Ia menekankan pentingnya penanganan stunting, zerodose, serta peningkatan pelayanan kesehatan sesuai SOP dan transparansi kepada masyarakat.
Selanjutnya, materi lokmin disampaikan oleh Kepala Puskesmas Tanjung Beringin yang memaparkan capaian program kesehatan serta berbagai kendala dalam pencapaian target. Beberapa poin yang disampaikan antara lain jumlah kasus TB di wilayah kerja yang belum mencapai target, capaian imunisasi yang masih rendah, jumlah kasus ODGJ di Kecamatan Lunang, serta data stunting yang mencapai 68 kasus. Selain itu, dijelaskan pula sepuluh penyakit terbanyak tahun ini, dengan ISPA sebagai kasus tertinggi sebanyak 301 kasus. Ia juga menyoroti perlunya eliminasi anjing liar untuk menekan kasus rabies (GHPR).
Pemaparan materi berikutnya disampaikan oleh Pj Program TB dan Pj Surveilans, Ns. Devi Dewi Santi, S.Kep dan Ns. Nila Trisna Mulya, S.Kep, terkait capaian dan kendala program TB. Dijelaskan bahwa penemuan kasus TB baru mencapai 26 dari target 70 kasus (37%). Sementara itu, jumlah kasus TB yang ditemukan dan diobati telah mencapai 100%, penemuan TB anak mencapai 6 dari target 14 kasus (43%), pemeriksaan TB HIV dan investigasi kontak mencapai 100%, serta capaian SPM TB berada pada angka 307 dari target 323 kasus (95%).
Sebagai tindak lanjut, seluruh lintas sektor diharapkan meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit menular tersebut dan faktor penyebab penularannya. Wali nagari, tokoh masyarakat, TP-PKK, serta kader kesehatan diharapkan menjadi agen atau promotor kesehatan yang aktif karena dekat dengan masyarakat. Masyarakat yang terindikasi sebagai terduga TB diminta segera dilaporkan kepada Pj program atau pembina wilayah untuk pemeriksaan dan pengobatan. Untuk penemuan kasus TB pada anak sekolah, pemeriksaan dapat diintegrasikan dengan kegiatan CKG agar meminimalisir kesalahpahaman orang tua terkait proses pemeriksaan.







0 Komentar