PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Dinas ESDM Sumbar Hentikan Sementara Operasional Tambang CV BMK

Padang - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat mengundang Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Direktur CV Bara Mitra Kencana (BMK), Senin (10/2/2020). Undangan tersebut untuk meminta penjelasan dari Dinas ESDM dan CV BMK terkait kecelakaan tambang yang terjadi pada akhir Januari 2020 lalu. 


Tanamonews.com | "Kami mengundang pihak perusahaan dan dinas terkait, untuk meminta penjelasan terkait kecelakaan yang melibatkan korban jiwa beberapa waktu lalu," kata anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat Rico Alviano.

Dalam pertemuan, sebagaimana dikutip, diperoleh penjelasan dari pihak perusahaan terkait kronologi musibah. Dalam hal ini, kecelakaan murni human error, kelalaian dalam bekerja. 

"Meski demikian, kami mengingatkan kepada perusahaan agar aman bekerja lebih ditekankan lagi kepada seluruh pekerja," katanya. 

Sementara dari dinas ESDM, lanjutnya, juga sudah dibahas setelah kecelakaan, aktivitas penambangan dihentikan untuk sementara waktu. Sampai investigasi teknis selesai dilakukan, perusahaan tidak melakukan penambangan. 

Rico menambahkan, DPRD juga menekankan kepada Dinas ESDM untuk meminta izin tambang. Baik yang sedang aktif dan sedang dioperasikan, yang sedang disiapkan selesai yang sedang menunggu izin baru. Demikian pula lahan yang sudah tidak aktif lagi, dibahas untuk melakukan reklamasi.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat Herry Martinus membenarkan tentang penghentian sementara operasional tambang CV BMK. Sampai selesai proses investigasi dan evaluasi, aktivitas penambangan mundur. 

"Sementara mundur untuk penyelidikan dan evaluasi, saat ini masih berproses. Setelah selesai, baru bisa disetujui apakah sudah bisa beraktivitas atau belum," ujar Herry. 

Untuk sementara, katanya, kecelakaan itu murni karena kesalahan manusia. Dia mempertimbangkan, perusahaan tambang harus lebih memperhatikan faktor keselamatan kerja sebab pertambangan memiliki tingkat kepentingan cukup tinggi. 

Direktur Utama CV BMK Jhon Reflita menerima, setelah musibah yang menewaskan dua orang pekerjanya, perusahaan menghentikan aktivitas. Sampai kapan saja, dia belum bisa memastikan karena membahas dengan hasil investigasi dan evaluasi. 

"Namun, kami berharap prosesnya bisa cepat karena menyangkuti hajat hidup orang banyak. Ada lebih dari 500 orang yang bekerja di CV BMK, baik karyawan maupun pekerja harian," harapnya. 

Pihaknya juga sudah menghabiskan seluruh lubang tambang yang ada. Lubang tambang yang tidak dapat difungsikan masih bisa diproduksi akan dipagar sedangkan yang tidak bisa difungsikan akan di-seal (segel). 

"Kami juga sedang membaca, lubang mana yang alias dipagar dan mana yang harus di-segel karena belum disetujui," katanya. (1n.hms-sumbar) 

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza