PADANG - Bagaimana cara untuk menyampaikan kepada Walikota Padang atau Dinas Perindag yang mengelola pasar raya Padang. Karena sudah jelas-jelas walikota melarang orang atau pedagang berjualan di Trotoar. Tetapi yang terjadi adalah trotoar disamping kantor Balaikota lama atau trotoar disamping jalan sandang pangan justeru disediakan untuk orang berjualan.
Tanamonews.com | Hal ini dikatakan Anggota komisi I DPRD Padang Budi Syahrial ketika dimintakan pendapatnya tentang penggunaan Trotoar di Pasar raya Padang oleh para pedagang, Selasa(14/1) setelah melakukan tinjauan di Pasar Raya Padang.
"Kita semua melihat bukan, bagaimana trotoar di samping kantor balaikota lama ini malah difasilitasi oleh pemko Padang tempatnya untuk pedagang berjualan. Aneh, ini kebijakan yang seperti apa. Ditempat lain dilarang, dipasar raya malah disediakan trotoar untuk orang berjualan,"kata Budi.
Ditambahkan Budi, bukan pihaknya tidak peduli dengan pedagang kaki lima atau pedagang di pasar raya Padang. "Saya juga orang pasar dan jangan bilang saya tidak peduli dengan pedagang, karena kita ini hidup harus sesuai aturan dan jangan merugikan orang lain, "kata Budi.
Pihaknya berharap agar pemko Padang dalam hal ini Walikota Padang benar-benar konsekuen dan komit dengan kebijakan yang dibuat, dan jangan membuat kebijakan yang justeru membuat gelisah kalangan masyarakat.
"Kepala Dinas Perindag hendaknya harus membuat kebijakan yang sejaland engan kebijakan alikota padang. Dan jangan hanya berpikir uang masuk untuk pendapatan daerah saja. Sementara kita sendiri melanggar aturan yang dibuat,"kata Budi lagi. (*)
0 Komentar