Amerika Serikat - Janji AS untuk tidak lagi bertindak agresif terhadap Taliban di Afghanistan nampaknya hanya isapan jempol saja karena seperti diberitakan oleh Rusia Today (4/3/2020) Militer AS telah melakukan serangan udara terhadap para pejuang Taliban di Nahr-e Saraj, Provinsi Helmand, Afghanistan
Tanamonews.com | Menurut juru bicara militer AS serangan udara tersebut yang menargetkan pejuang Taliban di Nahr-e Saraj, Provinsi Helmand bertujuan untuk memukul mundur Taliban yang secara aktif menyerang pos pemeriksaan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF), Pentagon menegaskan serangan itu bersifat defensif dan bertujuan untuk “menganggu” serangan Taliban.
Sebelumnya dilaporkan pejuang Taliban menyerang pos pemeriksaan tentara dan polisi Afghanistan yang membunuh sekitar 20 tentara dan polisi dalam serangkaian semalam
Serangan AS ke pejuang Taliban ini berpotensi merusak perjanjian damai antara AS-Taliban yang ditandatangani pada 29 Februari 2020 lalu. Dalam perjanjian damai tersebut AS menyetujui untuk menarik jumlah tentaranya yang saat ini bercokol di Afghanistan hingga menyisakan 8.600 personel saja dalam waktu 135 hari.
Selain itu Washington juga berjanji untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan untuk menjaga integritas wilayah Afghanistan dan berkomitmen untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara itu. Terakhir AS juga diwajibkan untuk membebaskan sekitar 5.000 tahanan Taliban yang kebanyakan dipenjara di penjara super ketat Guantanamo.
Sedangkan kewajiban bagi Taliban adalah membatasi sel-sel Al Qaeda yang berusaha untuk “meracuni” Taliban untuk memusuhi AS. Dengan ditandatanganinya perjanjian perdamaian ini membuktikan bahwa tanah Afghanistan merupakan negara yang sulit ditaklukan oleh dua negara adidaya yaitu AS dan Soviet (Rusia). in*
0 Komentar