Tanamonews | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau
ESDM meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) lebih proaktif dalam
menawarkan listrik kepada pelaku Industri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau
ESDM meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) lebih proaktif dalam
menawarkan listrik kepada pelaku Industri. Hal itu sebagai upaya agar program
35 ribu megawatt (MW) dapat terserap secara maksimal.
"Perlu proaktif PLN, marketing, business to
business. PLN harus lebih didorong," ujar Arifin di kantornya, beberapa
waktu yang lalu. Jika program 35 ribu MW rampung, lanjut Arifin, Indonesia
bakal kelebihan pasokan listrik. Sebab, pertumbuhan konsumsi listrik hanya
berkisar 4%.
Sedangkan program tersebut dicanangkan dengan
target konsumsi listrik sebesar 6,5%. Dia pun berharap program tersebut dapat
didistribusikan merata termasuk pada industri. "Tenaga listirk ini harus
disalurkan supaya jangan ada pembangkit yang menganggur," ujarnya.
Terlebih lagi pertumbuhan konsumsi listrik
khususnya pada sektor industri tahun ini diproyeksi lebih rendah dibandingkan
tahun lalu. Hal ini dipicu penyebaran virus corona (Covid-19) yang berasal dari
Tiongkok masih mengancam pertumbuhan perekonomian global.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
Rida Mulyana menyebut program pembangkit listrik 35 ribu MW bakal selesai pada
2029. Padahal sebelumnya pemerintah menargetkan proyek tersebut dapat rampung
pada 2019.
Pemerintah pun hanya menargetkan 8.823 MW bisa
masuk tahapan commercial on date (COD) hingga akhir 2020. Sedangkan realisasi
operasi pembangkit listrik dalam program 35 ribu MW pada tahun lalu baru
mencapai 6.811 MW.
Angka tersebut memang meningkat sebesar 2.865 MW
dibandingkan dengan status akhir Oktober 2019 sebanyak 3.146 MW. Ini berarti
sebesar 15.634 MW dari program 35 ribu MW akan beroperasi hingga tahun ini.
Sedangkan porsi total kapasitas terpasang
pembangkit listrik sampai akhir 2019 mencapai 69,57 GW yang terdiri dari 60% Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), disusul Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU),
dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) sebesar 29%. (1n*humas-sumbar
0 Komentar