PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Mengatasi Stunting di Padang, Harus Dikeroyok Rame-rame

Tanamonews | Padang - Angka stunting (kekurangan asupan gizi) di Padang terbilang tinggi. Meski belum masuk kategori mengkhawatirkan, akan tetapi perlu perhatian pemerintah agar angka stunting tidak terus melonjak dari waktu ke waktu. Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Barat menyebut, untuk mengatasi stunting perlu perhatian banyak pihak. 

"Mengatasi stunting di Padang harus dikeroyok rame-rame, perlu perhatian banyak pihak," kata Sekretaris Dinkes Sumbar Syafwan saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Penanganan Stunting Kota Padang Tahun 2021 di salah satu hotel berbintang di Padang, Rabu (24/3/2021). 

Lebih jauh dikatakannya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemko Padang harus terlibat penuh dalam mengatasi stunting. Seperti Dinas Pekerjaan Umum yang menyiapkan akses jamban atau sanitasi warga. Serta kesiapan air minum di seluruh daerah. 

"Jadi nantinya puskesmas yang akan mengatasi stunting sebesar 30 persen, sedangkan 70 persen lainnya bebannya berada di OPD," sebut Syafwan. 

Syafwan berharap di masing-masing OPD perlu menganggarkan dan memasukkan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan penanganan stunting. Lewat kegiatan itu nantinya, masyarakat seperti ibu hamil maupun calon pengantin dapat teredukasi dengan baik. 

"Dengan program kegiatan yang diadakan OPD itu nantinya, asupan makanan dan gizi bagi anak dapat tercukupi selama 1000 hari," tuturnya.

Sisi lain Safwan berpesan, daerah yang memiliki angka stunting cukup tinggi tidak perlu merasa malu. Kepala daerah yang angka stuntingnya tinggi diharapkan melaksanakan delapan aksi konvergensi stunting. 

"Lakukan integrasi secara menyeluruh, jangan ada kepala daerah yang malu dicap daerah stunting," katanya. 

Sementara itu, pemateri lain, Desra dari perwakilan BKKBN Sumatera Barat menuturkan, saat ini tren penurunan angka stunting terbilang lambat. Sedang Sumatera Barat menargetkan angka stunting menurun dan berada di angka normal pada tahun 2024. 

"Ada waktu 3,5 tahun, memang berat, tapi kita harus optimis," katanya di depan peserta yang merupakan tenaga kesehatan serta perwakilan dari beberapa OPD di Pemko Padang. 

Acara yang digagas Dinas Kesehatan Kota Padang ini berlangsung satu hari penuh. Kegiatan ini dibuka Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Padang Defitra Wiguna. Dikatakannya, angka stunting di Kota Padang terbilang tinggi, sehingga diperlukan aksi bersama agar angka stunting dapat turun.

"Kita harapkan agar OPD yang hadir dapat mengikuti acara ini hingga akhir dan menyerap informasi dari pemateri untik diaplikasikan nantinya," ujar Defitra yang pada kegiatan itu mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang.(Intanamo)

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza