PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Komisi IV Dprd Sumbar Dukung Program Strategis Di Kabupaten Agam

Tanamonews.com - Agam, Sumbar |  Berpeluang mendapatkan realisasi anggaran ratusan miliar dari Pemerintah Pusat, Komisi IV DPRD Sumatera Barat mendukung program strategis Pemerintah Kabupaten Agam untuk mengoptimalkan potensi daerah terutama pada sektor pariwisata. 

Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Desrio Putra saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten tersebut pada Kamis, 8/7/2021 mengatakan, untuk memajukan potensi wisata di Kabupaten Agam, Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait akan menggelontorkan anggaran untuk pelaksanaan Revitalisasi Danau Maninjau.

Peluang emas itu mesti ditangkap, mengingat kemampuan keuangan daerah tidak akan sanggup membiayai proses tersebut.

"Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Danau Maninjau, maka harus ada penertiban Keramba Jaring Apung (KJA) yang telah berjumlah 17 ribu lebih, kondisi itu menyebabkan banyak persoalan dari air yang tidak layak, bau yang tidak sedap maupun pendangkalan dasar danau", kata Desrio Putra. 

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, proses penertiban nantinya akan menuai pro dan kontra mengingat banyak kepentingan yang terganggu,  namun harus diketahui kepentingan itu hanya untuk jangka pendek maupun pribadi,  jika dikelola dengan baik dengan menjaga ekosistem, maka akan memberikan dampak jangka panjang dan lebih banyak lagi yang diuntungkan.

Desrio Putra menambahkan Komisi IV DPRD Sumbar mendorong setiap program yang memiliki dampak yang luas bagi daerah agar diberikan dukungan dari masyarakat, begitupun pemerintah kabupaten yang harus menjalin koordinasi dengan pemerintah provinsi.

Pada Rapat Kerja dengan mitra Komisi Bidang Pembangunan beberapa waktu lalu disepakati tentang anggaran perbaikan bendungan Batang Agam yang telah jebol begitupun dengan irigasi Batang Antokan.

Desrio menambahkan Kabupaten Agam merupakan daerah yang memiliki potensi berbagai sektor, seperti pertanian perikanan, dan pariwisata. Untuk memajukan berbagai sektor tersebut perlu akses memadai, salah satunya jalan yang representatif.

Desrio Putra juga mendorong agar pada sisi Danau Maninjau, dibuatkan dermaga pariwisata yang hingga sekarang belum ada. Dermaga ini harus permanen, Desrio Putra menilai  belum ada sarana yang benar-benar menunjang untuk pariwisata bagi daerah itu. Untuk SKPD, jika ada kegiatan provinsi   menyangkut Danau Maninjau agar ditembuskan ke DPRD Sumbar. 

Pada kunjungan itu, Anggota Komisi IV DPRD Sumbar yang hadir yaitu Suharjono, Sawal , Mesra dan  Desrio Putra. 

Sementara itu, Wakil Komisi IV DPRD Sumbar Mesra mengatakan, dalam koordinasi antar pemerintahan kita mesti fokus terhadap dampak lingkungan Danau Meninjau, perbaikan akses sangat dibutuhkan agar ikon-ikon yang ada pada Kabupaten Agam juga terangkat dan memberikan dampak bagi masyarakat dan daerah. 

"Hal-Hal itu mesti menjadi perhatian, agar pembangunan yang merupakan kewenangan provinsi bisa dirasakan oleh masyarakat dan menunjang potensi daerah", kata Mesra. 

Dalam Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Agam, Komisi IV DPRD Sumbar disambut langsung oleh Bupati Andri Warman. Bupati Andri Warman mengatakan untuk revitalisasi Danau Maninjau akan digelontorkan anggaran dari Pemerintah Pusat sebagaimana yang dijanjikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebesar Rp 237 Miliar.

Untuk realisasinya, akan diadakan lagi pertemuan pada pertengah Juli dan Agustus, namun target untuk penertiban sendiri ditargetkan rampung satu tahun setelah anggaran direalisaikan. 

Bupati Andri Warman, mendorong DPRD Provinsi Sumbar untuk memperhatikan kebutuhan kabupaten/kota.

Sekretaris Daerah (Sekda)  Kabupaten Agam Martias Wanto mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, Danau Maninjau menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Hal yang paling berkembang adalah kondisi danau yang tercemar berat. 

Danau kebanggaan masyarakat Agam itu sekarang mengandung kadar oksigen 5 sampai 10 persen,  kajian dari para ahli kondisi itu disebabkan oleh KJA,  karena residu sisa makanan ikan menumpuk.

"Untuk sekarang tidak bisa di ukur dasar danau, karena endapan lumpur", kata Sekda Martias Wanto. (ril/Arif)

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza