Bukittinggi, Tanamo News - Menyikapi banyaknya pengaduan masyarakat terkait pelayanan Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi, Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama angkat bicara.
Legislator RI yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan mendatangi langsung RSOMH untuk melihat pelayanan rumah sakit khusus Kelas A tersebut, Kamis 27/10.
Saat dikonfirmasi, Ade Rezki Pratama menyampaikan, bahwa memang beberapa waktu yang lalu banyaknya pengaduan masyarakat terhadap kinerja pelayanan di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi.
Informasi terkait masalah pelayanan banyak masuk kepada saya melalui pesan WhatsApp, sms dan medsos. Salah satunya informasi dari keluarga salah seorang pasien asal Sungai Garingging Kabupaten Padang Pariaman yang menderita penyakit Stroke, akibat pecahnya pembuluh darah yang tidak mendapatkan perawatan maksimal.
Pasalnya, pasien dan keluarga tidak sepenuhnya mendapat pendampingan dari tenaga kesehatan, keluarga bahkan mendapatkan bahasa yang tidak enak didengar, baik perlakuan hingga ekspresi tubuh "semacam jutek".
Disisi lain, Anggota Komisi IX DPR RI ini juga menerima laporan dari masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan dI RSOMH dengan tulus dan ikhlas, oknum tenaga kesehatan tidak mengubris apa yang diminta pasien.
Hal serupa juga pernah dialami seorang pasien asal Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, yang melaporkan tidak siaganya perawat saat dibutuhkan pada malam hari, ujar Ade.
Kami ingin mencari info kebenaran laporan masyarakat terkait pelayanan RSOMH Bukittinggi, namun sejak siang menghubungi pihak rumah sakit lewat telpon genggang, namun tidak ada jawaban hingga Kamis sore.
"Di saat Kami membesuk salah seorang family ke RSOM Bukittinggi, sembari ingin berdiskusi singkat dengan pihak rumah sakit, terkait apa yang menjadi hambatan bagi direksi dan jajaran pelayanan, namun demikian sudah dari pagi berkontak melalui WhatsApp dan Hp belum mendapatkan respon".
Selaku anggota DPR RI Sumbar II yang ditugaskan di komisi IX, selama ini RSOM Bukittinggi merupakan rumah sakit umum pusat, kini menjadi rumah sakit khusus kelas A di bawah Kementerian Kesehatan RI.
Kami kira ini langkah awal atau momentum transpostasi RSOMH, namun yang kami dapati, bukan sekarang saja, pengaduan banyak masuk sebelum sebelumnya, dan keluhan pasien asal Padang Pariaman menjadi puncak karena viral dan dibaca publik, punglas Ade.
Harapan kami, kedepan bagaimana RSOMH membuka pintu ugd, kamar rawat, kamar operasi dan lainnyal untuk kepentingan masyarakat umum.
Perlakukan masyarakat sebagaimana mestinya, jangan ada oknum yang mencoreng apa yg telah dilakukan selama ini. Jangan sampai kita mengedepankan arogansi.
Informasi terkait laporan keluarga pasien, telah diterima oleh pihak RSOMH. Untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang kembali, pihak RS juga akan membuat Unit Pengaduan Masyarakat (UPM).
Yang menjadi sarana bagi masyarakat dan juga awak media untuk berdiskusi dan menyampaikan kritikan terhadap layanan-layanan, sekaligus sebagai media center. Ini demi menjadikan rumah sakit ini menjadi lebih baik lagi.
Hal itu disampaikan pihak Rumah Sakit Otak Muhammad Hatta (RSOMH) Bukittinggi saat mengadakan temu ramah bersama wartawan, di lantai 5 Gedung pertemuan, Kamis siang.
Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Plt Direktur Utama Dr, dr, Yusirwan, Sp.B.,Sp.BA (K)., M.A.R.S dan puluhan awak media. (dina)
0 Komentar