Kota Pariaman, Tanamonews.com - Pernikahan di usia dini turut memicu terjadinya peningkatan kasus stunting. Pasalnya, pasangan suami istri di bawah umur kurang pengetahuan tentang asupan gizi yang cukup semasa kehamilan.
Hal itu disampaikan Politisi muda Ade Rezki Pratama saat menghadiri sosialisasi germas, di aula Hall Saiyo Sakato Kota Pariaman, Sabtu 30 September 2023.
Ade Rezki menjelaskan, Jika anak kita stunting tidak hanya terlihat pada fisik namun otaknya tidak berkembang maksimal. Mengantisipasi hal itu lanjut Ade, calon pasangan suami istri harus melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.
Catin diharapkan tidak menikah pada usia muda, karena saat melahirkan berpotensi berisiko stunting, pasalnya rahim sang anak belum siap hamil. Saat melahirkan bayi dikhawatirkan prematur dan juga beresiko stunting.
Stunting tidak hanya disebabkan kekurangan gizi namun juga banyak penyebab lainnya, diantaranya tidak adanya ketersediaan sanitasi dan jamban sehat di setiap rumah, dan pernikahan dini.
Untuk itu, Legislator RI berharap jangan sampai ada lagi anak kemenakan kita yang menikah diusia dini, dimana usia ideal menikah perempuan 20 tahun dan laki laki 25 tahun. Ade Rezki mengajak masyarakat hindari 4T yaitu Hamil terlalu muda, hamil terlalu tua, terlalu dekat dan hamil terlalu banyak.
Sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (germas) di gelar Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Padang bersama mitra kerja anggota komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama.
Wakil direktur 3 Poltekkes Padang, Heppi Sasmita menjelaskan, Poltekkes Kemenkes Padang adalah sebuah institusi pendidikan kedinasan tenaga profesional di bidang kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kampus Poltekkes Kemenkes tersebar di Padang, Kota Bukittinggi, dan Solok yang memiliki enam jurusan. Semua jurusan itu bergerak di bidang kesehatan sesuai dengan tema yang kita angkat hari ini.
Titik pertama pendidikan bagi kami adalah untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat agar selalu hidup sehat. Kalau kita mau mensukseskan generasi emas, maka kesehatan mulai dilakukan dari 1000 hari pertama kehidupan, tambahnya.
Poltekkes mengajak masyarakat untuk cerdik mengendalikan penyakit tidak menular. CERDIK adalah slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai makna yaitu; C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stress.
Hal serupa juga disampaikan wakil direktur 1 Poltekkes Padang Gusnedi, Sosialisasi Germas ini bertujuan untuk menjadi masyarakat yang peduli dengan stunting. Pada 2045 bangsa kita genap berusia 100 tahun. Siapa yang akan memimpin pada tahun itu, yaitu balita saat ini yang akan menjadi penerus kita nantinya.
Untuk menyiapkan sdm yang berkualitas menyongsong generasi emas maka kita harus pastikan mereka tidak beresiko stunting.
Pencegahan stunting perlu dilakukan sedini mungkin, mulai dari calon pengantin. Dari hasil survey, 6 dari 10 ibu hamil di Kota Pariaman anemia, hal itu bisa memicu terjadinya resiko stunting pada anak.
Sosialisasi germas yang diikuti hampir 600 orang peserta juga mendapatkan edukasi dari sekretaris dinas kesehatan Kota Pariaman Satriyarlina.
Pada kesempatan itu, Ade Rezki Pratama melakukan Penyerahan Bantuan Pembangunan Balai Latihan Kerja BLK Komunitas kepada Yayasan Al Jamiliyah Syekh Muhammad Jamil kepada Ketua yayasan ponpes aljamiliyah kampung perak pariaman drs. ajo elok ardan Jamil. Bantuan itu bekerja sama dengan Kementrian Ketenagakerjaan RI Sebesar 850 juta Rupiah.
Politisi muda dari Partai Gerindra itu juga menyerahkan bantuan Usaha Tenaga Kerja Mandiri kepada Kantin Mona, bekerja sama dengan Kementrian Ketenagakerjaan RI sebesar 20 juta Rupiah. (Dina).
0 Komentar