Tanamonews.com – Potensi air bersih yang melimpah di Sumatera Barat (Sumbar) perlu dikelola secara bijak dan profesional. Industri AMDK memiliki peran strategis tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hal itu dikatakan Gubernur Mahyeldi saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) VI Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) se-Sumatera Barat, di Pangeran Beach Hotel, Padang, Kamis (9/10/2025).
Acara ini mengangkat tema “Bersama Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Wujudkan Indonesia Maju”, dan dihadiri oleh Ketua Umum dan jajaran pengurus pusat ASPADIN, pengurus ASPADIN Provinsi Sumbar, serta para pelaku usaha dan pemangku kepentingan di sektor AMDK. “ASPADIN tidak hanya menjadi wadah koordinasi antar pelaku usaha AMDK, tetapi juga mitra pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian sumber daya air,” ujar Mahyeldi.
Ia menyampaikan bahwa industri AMDK berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah. Namun, Mahyeldi juga mengingatkan sejumlah prinsip yang harus dipegang oleh pelaku industri, antara lain kepatuhan terhadap regulasi perizinan dan tata kelola sumber daya air; penerapan standar kualitas produk sesuai BPOM, SNI, dan sertifikasi halal, dan pengelolaan limbah dan kemasan secara bertanggung jawab melalui sistem daur ulang.
“Kita tidak hanya menjaga keberlangsungan industri AMDK, tetapi juga memastikan sumber daya air tetap lestari untuk generasi mendatang,” tegasnya. Ketua Umum ASPADIN, Rachmat Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas dukungannya terhadap industri AMDK. Ia mengatakan bahwa meski sempat terdampak pandemi COVID-19, industri AMDK kini mulai bangkit seiring pemulihan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan industri AMDK di Sumbar cukup menggembirakan. Tapi kita juga menghadapi tantangan besar, termasuk dalam hal pengelolaan sampah dan penggunaan bahan baku plastik,” ujar Rachmat. Rachmat menegaskan pentingnya keterlibatan produsen dalam upaya pengurangan sampah. Ia mengajak seluruh anggota ASPADIN untuk memahami dan mengimplementasikan rencana pengurangan sampah yang telah disusun oleh pemerintah.
“Pengurangan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan kontribusi dari produsen,” jelasnya. Melalui MUSDA ini, ASPADIN berharap seluruh anggota dapat memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan industri yang ramah lingkungan dan mendukung kemajuan daerah secara berkelanjutan.(adpsb)
0 Komentar