PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Bupati Hendrajoni Buka Festival Literasi Daerah 2025, Gerakkan Semangat Nagari Pandai

Tanamonews.com — Kabupaten Pesisir Selatan mencatat sejarah baru dalam perjalanan pembangunan sumber daya manusia berbasis literasi. Rabu (5/11), Bupati Pesisir Selatan H. Hendrajoni secara resmi membuka Festival Literasi Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2025 yang digelar di halaman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat. 

Perhelatan ini menjadi tonggak awal bagi daerah dalam menegaskan komitmen menjadikan literasi sebagai gerakan bersama, bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan upaya nyata menyiapkan generasi yang mampu bersaing di era global.

Festival yang untuk pertama kalinya digelar dengan skala kabupaten ini dirancang sebagai ruang kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, pustakawan, pegiat literasi, serta pelajar dari berbagai nagari. 

Kehadirannya diharapkan menjadi wadah lahirnya inovasi dan gerakan nyata dalam memperkuat budaya baca dan tulis di tengah masyarakat.

Acara pembukaan berlangsung meriah. Selain kehadiran Bupati, tampak hadir Anggota DPR RI sekaligus Bunda Literasi Kabupaten, Hj. Lisda Hendrajoni, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Jumaidi, unsur Forkopimda Plus, kepala sekolah, guru, komunitas literasi, hingga pelajar yang memenuhi area kegiatan.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesisir Selatan, Hamdi, menegaskan bahwa Festival Literasi Daerah merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif bahwa literasi adalah kebutuhan mendasar dalam proses pembangunan. 

Menurutnya, kemampuan membaca dan menulis bukan lagi sekadar keterampilan akademik, tetapi fondasi dalam memahami informasi, menerapkan pengetahuan, dan mengambil keputusan yang tepat di tengah derasnya arus digital.

Hamdi menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memamerkan koleksi buku atau karya literasi lokal, tetapi juga untuk memperkuat ekosistem literasi melalui program kolaboratif. 

“Kita ingin memastikan literasi menjadi gaya hidup masyarakat. Festival ini menjadi dukungan nyata terhadap program unggulan daerah Nagari Pandai 2025–2030,” ujarnya.

Festival yang berlangsung selama dua hari ini menampilkan beragam kegiatan, mulai dari pameran buku, pameran produk literasi lokal, gelar wicara, diskusi publik, hingga demonstrasi layanan perpustakaan digital. Para pelajar dan komunitas literasi juga berkesempatan mempresentasikan karya mereka di hadapan publik.

Salah satu agenda penting dalam kegiatan tersebut adalah peluncuran buku berjudul Penulisan Konten Budaya Lokal yang diharapkan menjadi referensi dan motivasi bagi generasi muda untuk menulis, mendokumentasikan, dan mengangkat kekayaan budaya daerah melalui media modern.

Selain itu, acara turut dirangkaikan dengan pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan sebagai pembawa semangat gerakan literasi di tingkat nagari. Mereka diarahkan untuk menjadi motor penggerak kegiatan baca tulis di lingkungan masing-masing, serta menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas literasi daerah.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hadiah kepada pemenang berbagai kompetisi literasi, termasuk lomba resensi buku, konten video literasi, dan kegiatan edukatif lainnya yang telah dilaksanakan sebelumnya sebagai rangkaian menuju festival.

Dalam arahnya, Bupati Hendrajoni menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terselenggaranya festival ini. Ia menegaskan bahwa literasi adalah fondasi utama dalam membangun peradaban yang maju dan berkarakter. Menurutnya, penguatan literasi harus dimulai sejak dini, baik di lingkungan pendidikan maupun di masyarakat luas.

“Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi kemampuan berpikir kritis, memahami informasi, dan membangun empati dalam kehidupan sosial. Di era digital, literasi menjadi kunci untuk memilah informasi dan menghindari penyebaran hoaks,” kata Hendrajoni.

Bupati juga menekankan pentingnya peran guru, pustakawan, serta orang tua dalam membentuk budaya literasi. Ia mengajak seluruh pihak menjadikan ruang kelas dan rumah sebagai taman literasi yang hidup, tempat anak-anak dapat mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Lebih lanjut, Hendrajoni menyampaikan bahwa visi Nagari Pandai 2025–2030 bukan hanya cita-cita administratif, tetapi agenda besar mempersiapkan generasi cerdas dan berdaya saing tinggi. Menurutnya, masyarakat harus mampu mengelola pengetahuan dan menjadikannya solusi dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Bunda Literasi Pesisir Selatan, Hj. Lisda Hendrajoni, memberikan motivasi kepada para peserta festival. Ia menuturkan bahwa literasi adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik, di mana masyarakat mampu membaca tanda zaman, memahami perubahan, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan global.

Lisda juga mengingatkan bahwa peran Bunda Literasi di tingkat kecamatan sangat strategis dalam menumbuhkan semangat belajar di tengah masyarakat. “Bunda Literasi bukan hanya simbol, tetapi kekuatan yang harus menggerakkan perubahan dan menjadi inspirasi,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh elemen yang hadir untuk menjadikan literasi sebagai gerakan sosial yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dari desa hingga kota, dari rumah hingga ruang publik. “Mari kita hidupkan kembali tradisi membaca dan menulis sebagai jati diri bangsa dan modal membangun masa depan,” lanjutnya.

Festival ini juga menghadirkan ruang dialog terbuka bagi generasi muda untuk menyuarakan ide dan gagasan seputar literasi. Mereka diberi kesempatan menyampaikan pandangan tentang bagaimana teknologi, budaya lokal, dan literasi dapat berjalan seiring dalam menciptakan masyarakat unggul.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pesisir Selatan menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan manusia melalui ilmu pengetahuan dan budaya literasi.

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama pengembangan gerakan literasi daerah. Dokumen ini menjadi simbol keseriusan pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih cerah melalui literasi.

Masyarakat diharapkan dapat terlibat aktif dalam program literasi berkelanjutan yang akan terus diperluas ke berbagai nagari di seluruh wilayah Pesisir Selatan.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan juga menargetkan pembentukan lebih banyak komunitas baca serta penguatan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran masyarakat.

Dengan demikian, Festival Literasi Daerah 2025 bukan hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi momentum transformasi bagi Pesisir Selatan menuju daerah yang Cakap Literasi, Nagari Pandai, dan Indonesia Maju.

Posting Komentar

0 Komentar





Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza