Tanamo News | Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Prof. Irwan Prayitno memastikan bahwa Pemkab Kabupaten Solok tidak akan menetapkan tanggap darurat, meskipun puluhan rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan 5.4 SR yang terjadi, Sabtu, 21 Juli 2018 sore.
"Kalau kondisi saat ini, saya pastikan tidak ada tanggap darurat. Kerusakan rumah ini bisa dibantu melalui patungan dan itu selesai semua," kata Irwan usai meninjau rumah Bustami, korban meninggal dunia di Dusun Rawang, Jorong Lubuk Selasih, Kecamatan Gunung Talang, Minggu siang.
Kalau pakai APBD, kata Irwan melanjutkan, maka harus dicari dulu judulnya apa. Jadi, untuk membantu korban gempa, termasuk merehab rumah korban, Baznas Pusat, Provinsi dan Kabupaten bisa patungan. "Jadi, jangan membunuh nyamuk dengan bom Patungan kita semua selesai itu," imbuh Irwan.
Sejak satu pekan terakhir, lanjutnya, di Sumbar sudah ada tiga kali gempa dengan kekuatan di kisaran 5 SR, yaitu di Mentawai, Bukittinggi dan terakhir di Kabupaten Solok. Dari analisa para ahli gempa, sebut Irwan, ketiga gempa itu tidak saling berkaitan.
"Tidak saling berkaitan, beda-beda sebab dan lokasi. Namun gempa yang di Kabupaten Solok ini terjadi beruntun. Bahkan ada puluhan kali gempa susulan. Kita mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan. Kalau di dalam rumah, segera lari keluar," ujarnya.
"Kalau kondisi saat ini, saya pastikan tidak ada tanggap darurat. Kerusakan rumah ini bisa dibantu melalui patungan dan itu selesai semua," kata Irwan usai meninjau rumah Bustami, korban meninggal dunia di Dusun Rawang, Jorong Lubuk Selasih, Kecamatan Gunung Talang, Minggu siang.
Kalau pakai APBD, kata Irwan melanjutkan, maka harus dicari dulu judulnya apa. Jadi, untuk membantu korban gempa, termasuk merehab rumah korban, Baznas Pusat, Provinsi dan Kabupaten bisa patungan. "Jadi, jangan membunuh nyamuk dengan bom Patungan kita semua selesai itu," imbuh Irwan.
Sejak satu pekan terakhir, lanjutnya, di Sumbar sudah ada tiga kali gempa dengan kekuatan di kisaran 5 SR, yaitu di Mentawai, Bukittinggi dan terakhir di Kabupaten Solok. Dari analisa para ahli gempa, sebut Irwan, ketiga gempa itu tidak saling berkaitan.
"Tidak saling berkaitan, beda-beda sebab dan lokasi. Namun gempa yang di Kabupaten Solok ini terjadi beruntun. Bahkan ada puluhan kali gempa susulan. Kita mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan. Kalau di dalam rumah, segera lari keluar," ujarnya.
#ia.1*Jasman Rizal-Kabiro Humas Pemprov. Sumbar
0 Komentar