PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

HendRA-MAHyuzil "RAMAH" Menjadi Tranding Topik Banyak Pihak

Solok (Sumbar) - Pesta demokrasi atau pilkada 2020 sudah semakin membaik. Di Minangkabau, “Cara pandang masyarakatnya” adalah “Alek Nagari atau Pilkada Badunsanak”.


Tanamonews.com | Dalam memilih calon pemimpin, masyarakat Minangkabau lebih mengedepankan akhlak dan ketauladanan. Menyukai sosok cerdas, religius juga rendah hati.

Mengenai kriteria di atas, gambaran yang terasa di Kab. Solok saat ini, terlihat jauh lebih menarik dibandingkan dengan daerah lain. Sebab dari sekian banyak calon yang muncul, sosok Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si, dan tokoh agamais Buya Mahyuzil Rahmat, S.Ag, menjadi trending topik banyak pihak. Pasalnya, figur kedua ini dikenal cukup cerdas, religius dan rendah hati.

Dikatakan Datuak Bandaro Putiah tokoh milenial Lembah Gumanti Kab. Solok, Rabu (20/11/19). Hend RA - MAH yuzil ( RAMAH ) dari hasil survey kecil-kecilan lengkap, kedua figur ini sangat dicintai rakyat (Kab. Solok) dan disayangi ummat.

“Orang Minang memiliki petuah dalam memilih pemimpin yaitu“ Takah, Tokoh dan Tageh (3T) ”. Takah berarti pantas, Tokoh berarti jelas kepribadiannya dan Tageh adalah tegas dan berwibawa. Artinya orang Minang adalah tipe pemilih rasional, cerdas, cermat dan penyabar dalam memilih pemimpin ”, sebut Datuak.

Selanjutnya orang Minang tidak hanya memilih yang dilihatnya saja, tetapi akan dianalisis secara internal. "Raso dibai naiak, pareso dibao turun." (Harus bisa bercermin diri dalam melakukan dan sesuaikan tindakan dengan nilai-nilai syar'iat Islam), tukas Datuak memaparkan.

Meskipun bisa diumumkan, terang Datuak Bandaro Putiah. Orang Minang lebih cerdas dari pengamat, seperti kata pepatahnya: "Alun takilek alah takalam.". Terkait, siapa pun harus bijak dan berperasaan halus, sehingga ia bisa memecahkan atau memahami apa yang dipertanyakan sebelum seseorang mengutarakannya dalam bentuk kata-kata.

Orang Minang adalah insan merdeka yang memiliki kebebasan mengambil sikap dan mau intervensi. Jika diizinkan memutar atau digurui, maka dia akan membalik arah. Seperti pepatah leluhur mereka yang mengutip: "Angguak indak gelengnyo lai, iyokan nan dek inyo lakukan nan diawak." (Iyakan kata orang itu, tapi laksanakan apa yang kita rancangkan), pungkas Datuak.

Kembali membahas pilkada badunsanak untuk Kab. Solok 2020 menyoal kemenarikan sosok para kandidat yang dimunculkan.

“Tentunya bukan hal yang baru lagi bagi masyarakat terkait sosok Hendra Saputra SH, M.Si dan Buya Mahyuzil Rahmat, S.Ag. Penyebab sederatan persepsi positif masyarakat untuk memilih pemimpinnya dimasa datang, saat ini telah mereka sematkan pada diri Hendra - MAHyuzil (RAMAH). Semua niat baik masyarakat itu, tentulah tak terlepas dari wewenang Allah di dalamnya. Terang Datuak Bandaro Putiah.

“Bagi rakyat, Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si adalah sosok berkepribadian 3T, intelektualitas yang dimilikinya menjadikan ia terlihat santun bagi setiap orang. Sementara Buya Mahyuzil S.Ag merupakan tokoh religius cerdas berkepribadian ramah. Karakter ramah dan santun itu sudah melekat jauh sebelum dua sosok ini disimpan untuk maju di pilkada 2020 Kab. Solok. Artinya, jauh-jauh hari telah dicintai rakyat dan disayangi ummat ”. Papar Datuak Bandaro Putiah. #Indra.

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza