Payakumbuh, Tanamonews.com - Aksi diduga "perampasan" dengan modus konsumen diiimingi akan diberikan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dialami Fabelani, saat ia tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kawasan Parit Rantang Kota Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota. Kamis siang 27 Januari 2022.
Tak terima motornya di "dirampas" oleh dua orang yang diduga debt colector yang bekerja untuk sebuah perusahaan pembiayaan leasing Adira Finance, Doddy Sastra (60) melapor ke Polres Payakumbuh di Kawasan Labuah Basilang Kecamatan Payakumbuh Barat,
Fabelani (22) mengatakan bahwa ia didatangi dua orang yang mengaku dari Adira. Salah satu dari pria itu menanyakan apakah ia Fabelani, anak dari Reflida Idrus, suami dari Doddy Sastra. Karena tak curiga, Fabelani mengiyakan bahwa ia memang anak dari Reflita Idrus.
Pria yang tak dikenal itu mengajaknya ke kantor Adira Finance di Kawasan Pakan Sinayan, meskipun sempat menolak secara halus bahwa ia hendak menghubungi orang tuanya, namun kedua pria itu tetap memaksa dengan alasan hanya beberapa menit saja untuk dibeserahkan BPKB, tanpa curiga ia mengikuti ajakan dua pria itu.
Namun naas, sampai di kantor leasing itu ia diminta menandatangani tiga lembar surat, karena tak merasa curiga, tanpa pikir panjang ia langsung membubuhkan tandatangan. Tapi ternyata itulah awal petaka baginya, ia harus "kehilangan" sepeda motor yang telah diansur selama 28 kali itu.
Fabelani juga menambahkan, atas kondisi itu ia merasa ditipu, sehingga harus "kehilangan" sepeda motor jenis Scoopy merasa diduga "Dirampas" itu.
Mendapat kabar Doddy ayah dari si korban, mendatangi kantor Adira Finance untuk meminta penjelasan terkait aksi diduga "perampasan" yang dilakukan terhadap sepeda motor dikendarai anaknya.
Doddy menambahkan bukannya penjelasan, namun saya malah dioper/dipimpong ke beberapa orang, baik ke teler, maupun sekuriti. Dari Teler maupun sekuriti tidak ada jawaban yang pasti, mereka membenarkan bahwa ada petugas eksternal yang melakukan penarikan sepeda motor itu," ucapnya.
Doddy Sastra kembali bertanya siapa yang dapat dihubungi untuk bertanya, Petugas keamanan/sekuriti memberi nomor seseorang bernama Doni. Namun panggilan Doni ketika ditelpon meski ada nada sambung tapi tak diangkat meski nomor tersebut aktif.
Kemudian Doddy Sastra mengirimkan pesan singkat melalui SMS dan untuk kemudian mencoba menghubunginya kembali, ternyata HP Doni tidak aktif lagi.
Merasa tidak puas dan kecewa, akhirnya Doddy Sastra memilih akan melapor ke pihak kepolisian atas peristiwa yang tidak mengenakan ini, katanya.
"Doddy Sastra mengakui, Kalau soal tunggakan memang ada, namun cara yang dilakukan oleh leasing melalui dua orang pria yang diduga debt colector diduga mirip dengan perampas, sehingga saya memilih melapor ke Polisi." tutupnya.**






0 Komentar