PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Waspada Cuaca Ekstrem, Lisda Ingatkan Kepala Daerah di Sumbar Soal ini

Tanamonews, Jakarta - Meski belum memasuki musim hujan, namun BMKG merilis sejumlah prediksi daerah yang berpotensi terkena dampak cuaca  extreme, terutama memasuki masa akhir tahun 2022. Hal ini mengingat sejumlah daerah sudah mulai diguyur hujan lebat, yang berpotensi menimbulkan terjadinya bencana, seperti longsor ataupun banjir.

Mengingat tingginya angka terjadinya bencana di Sumatera barat, anggota Komisi VIII DOR RI Lisda Hendrajoni mengingatkan Kepala Daerah di Sumbar, terkait pemetaan dan antisipasi bencana yang terjadi sehingga tidak menimbulkan dampak yang besar di masyarakat.

“Prediksi sudah disampaikan oleh pihak BMKG. Jadi kami mengingatkan agar gubernur ataupun bupati dan walikota di Sumatera Barat, agar segera melakukan pemetaan wilayah, sehingga dapat menekan dampak terburuk yang terjadi, jika memang terjadi bencana,” ujar Lisda, Sabtu (17/9).

Menurut Lisda salah satu yang paling mungkin terjadi dikala terkena cuaca extreme yakni banjir dan longsor, karena kondisi geografis yang dimiliki oleh Sumatera Barat, terutama pada jalur lintas yang dilalui oleh pengendara lintas ataupun masyarakat setempat.

Anggota DPR Fraksi Nasdem tersebut, menyentil 2 peristiwa yang terjadi di Sumbar beberapa minggu terakhir seperti Jalur lintas Sitinjau lauik dan jalur menuju kawasan mandeh, yang dinilai terlambat dalam penanganan.

“Jangan sampai perisitiwa di Sitinjau lauik dan Mandeh terulang, karena masyarakat yang akan merasakan akibatnya. Terutama para supir angkutan barang sehingga harus mengeluarkan biaya extra diperjalanan, juga mengakibatkan kenaikan harga barang.”

“Di kawasan mandeh juga demikian. Bahkan ribuan warga di Sungai Pinang dan Nagari mandeh, terisolasi sampai berhari-hari, karena tidak bisanya akses masuk bagi kendaraan. Ini harus menjadi perhatian kedepan, dan jangan sampai terulang, kasihan masyarakat kita,” tegasnya.

Politisi asal Sumatera Barat ini menyebut, kondisi teritorial dari masing-masing wilayah tentu sudah dikuasi oleh masing-masing pemerintah daerah. Artinya, potensi terjadinya hal-hal yang terparah seharusnya sudah dipersiapkan jauh hari, sehingga lebih cepat dan tanggap jika prediksi bencana terjadi.

“Bencana yang terjadi merupakan peringatan bagi kita semua, namun pemerintah daerah tentunya lebih menguasi kondisi di lapangan. Oleh karenanya Pemda jangan sampai lalai dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan. Jangan sampai ketika dampak cuaca ekstrem terjadi, pemerintah daerah, khususnya aparat terkait berkelit karena ketidaksiapannya,” imbuhnya.

Terakhir Lisda berpesan, agar dampak dari bencana jangan menambah beban masyarakat yang saat ini sudah dibebani dengan kenaikan harga BBM. Sudah menjadi kewajiban bagi Negara dan seluruh stake holder agar dapat mengantisipasi hal tersebut.

“Kita semua tentu tidak ingin peristiwa dan bencana terus-terusan terjadi. Namun, kita juga tidak boleh pasrah sehingga mengabaikan berbagai peringatan. Jangan sampai bencana ini menambah beban masyarakat yang saat ini sudah dilanda kerundungan akibat kenaikan harga bbm,” pungkasnya. (Bee)

Posting Komentar

0 Komentar

.com/media/




Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza