Tanamonews, Padang - Lantunan salawat menggema iringi kedatangan jemaah haji di ruang tunggu Bandara International Minangkabau (BIM). Lantunan salawat dari tim PPIH Embarkasi Padang ini, sebagai ungkapan selamat datang bagi jemaah haji, baik di Embarkasi maupun di Bandara.
Selain memberangkatkan jemaah haji Sumatera Barat, Embarkasi Padang juga memberangkatkan jemaah dari Provinsi Bengkulu sebagai embarkasi antara. Dari 6.329 jemaah Embarkasi Padanga, 4.613 diantaranya jemaah Sumbar, 1.636 orang jemaah Bengkulu.
Salahseorang jemaah haji asal Bengkulu mengaku merasa terharu ketika melangkahkan kaki di Bandara International Minangkabau. Hatinya tersentuh ketika mendengarkan lantunan salawat yang begitu merdu.
“Saya terharu ketika sampai di ruang tunggu bandara terdengar lantunan salawat. Saya seperti mendapatkan energi baru setelah menempuh perjalanan dari Bengkulu. Saya menjadi bersemangat lagi,” ungkap Nasir Husin, jemaah Kota Bengkulu (12/6).
Ia bersama jemaah Bengkulu memberikan apresiasi kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang yang telah memberikan pelayanan dan kesan yang baik kepada jemaah haji.
“Hati kita merasa tenang, damai dan nyaman saat diperdengarkan lantunan salawat dan asma Allah. Ini juga menjadi penawar lelah bagi jemaah haji setelah menempuh perjalanan menggunakan pesawat terbang dari Bengkulu,” ungkapnya.
Bukan hanya lantunan salawatnya yang merdu, kata Nasir, makanannya juga enak, apalagi ada rendang Padangnya. “Ketika kita menikmati nasi Padang, ada lantunan salawat, makannya makin lahap. Lelah dan penat jadi hilang,” tuturnya penuh senyum.
Sementara itu, salahseorang tim salawat, Afrizal mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam melayani jemaah haji terutama dalam tim salawat badar. Melantunkan salawat bagi jemaah haji menurutnya berbeda dengan salawat biasanya.
“Dzauq (rasa)nya berbeda, bukan berarti tidak bermakna. Tetapi Ketika bersalawat menyambut kedatangan jemaah haji kita seakan terbawa. Ada motivasi untuk bisa menunaikan ibadah haji,”ungkap Afrizal yang juga qori Sumatera Barat ini. Sejak bergabung sebagai tim salawat sejak 2018 lalu, Afrizal merasakan ada kepuasan tersendiri saat melantunkan kalimat-kalimat pujian melalui salawat ini.
“Raut jemaah haji tampak terharu saat mendengarkan salawat. Terkadang mata jemaah juga terlihat berkaca-kaca. Ada juga yang senang dan ikut bersenandung mengirim tim salawat,” tutur Afrizal yang sudah identik dengan tim salawat Embarkasi.
Ia mengakui salawat bukan hanya menjadi energi bagi jemaah haji tetapi memberikan motivasi positif bagi kita sebagai petugas. Meski impian berangkat haji belum tercapai dzauqnya sudah bisa dirasakan.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya lantunan salawat ini akan menambah nilai tambah dalam pelayanan ibadah haji. Sehingga indeks kepuasan jemaah juga meningkat. Karena Embarkasi menjadi pintu pertama pelayanan haji,” pungkas Ketua Tim Kerja MTQ Bidang Penaiszawa ini.
Tim salawat Embarkasi Padang ini dikoordinatori Yusran Lubis bersama qori-qori terbaik Sumbar, Albizar, Hendra dan Abadi. Tim salawat ini siap menyambut kedatangan 17 kloter jemaah Embarkasi Padang, 12 Kloter Sumbar dan 4 Kloter Bengkulu, 1 kloter gabungan.***
0 Komentar